Selasa, 14 November 2017

Ruhut Mementahkan Klarifikasi PAN Tentang JR.Saragih Berduet Dengan Mumtaz Rais

Ruhut Mementahkan Klarifikasi PAN Tentang JR.Saragih Berduet Dengan Mumtaz Rais

Berita Dunia Jitu - Memanasnya Pilkada Sumut beberapa hari ini, menurut penulis disebabkan oleh bertebaran wacana-wacana dipermukaan bahwa JR. Saragih Bupati Simalungun 2 periode yang berniat mencalonkan diri dalam pertarungan Pilkada Sumut tahun 2018. Wacana yang betebaran adalah JR. Saragih yang telah resmi didukung Partai Demokrat berpasangan dengan putra dari Amien Rais yakni Mumtaz Rais.

Menurut penulis wacana ini dihembuskan terlebih dahulu ke publik, bertujuan untuk mengetahui bagaimana penilaian masyarakat bila kedua tokoh tersebut disandingkan. Bak gayung bersambut masyarakat langsung merespon atas tersiarnya kabar ini tetapi dengan respon yang kontra, penuh sindiran dan kritikan. Wacana JR. Saragih disandingkan dengan Mumtaz Rais yang merupakan putra dari Amien Rais yang beberapa waktu yang lalu dengan penuh semangat pada saat Pilkada serentak sebelumnya meneriakkan jangan pilih pemimpin kafir.

Wacana yang dihembuskan JR. Saragih berpasangan dengan Mumtaz Rias menuai tanggapan monohok yang jelas akan berpengaruh dalam pilkada Sumut tahun depan, Mayoritas masyarakat malah memberi sindiran dan kritikan karena JR. Saragih yang beragama Kristen protestan. Jelas menurut pendapat kelompok sebelah adalah golongan manusia kafir yang tidak layak jadi pemimpin.

Kondisi saat ini yang dirasakan oleh AR ibarat peribahasa mulutmu harimaumu dan menanam angin menuai badai. Dimana kata-kata “jangan memilih kafir” menjadi dilema bagi kelompok AR saat ini. Jika wacana ini benar adanya pada saat detik-detik akhir pendaftaran ke KPU maka penulis memprediksi bahwa JR. Saragih bersama Mumtaz Rais adalah pasangan calon penghibur saja.

Kemenangan tidak akan dapat diraih karena rakyat Sumut banyak yang tersinggung akan ucapan dari AR tersebut. Rakyat sumut yang heterogen dan terkenal dengan daerah yang menghargai pluralisme, dibuktikan salah satu kotamadya yakni Pematangsiantar yang didaulat menjadi daerah paling pluralisme di Indonesia. Meskipun daerahnya mayoritas non muslim tetapi tetap menerima dengan lapang dada dipimpin oleh pemimpin muslim.

Hasil yang diprediksi oleh penulis ini berdasarkan beberapa faktor-faktor pendukung selain kata-kata yang bernuansa SARA dari AR beberapa waktu yang lalu. Faktor pendukungnya adalah kinerja dari JR. Saragih memimpin Kabupaten Simalungun dalam 2 periode ini dapat dikatakan gagal. Penulis yang berasal dari Kabupaten tersebut telah melihat langsung bagaimana kondisi asli dilapangan, Meskipun dibeberapa media baik online dan televisi miliknya sendiri telah dibuat framing yang indah tetap saja sesuatu kebusukan tidak akan dapat disembunyikan.

Meskipun telah diklarifikasi oleh pihak DPP PAN dan AR bahwa wacana JR. Saragih dengan Mumtaz Rais tidak benar adanya. Efek negatip dari wacana ini akan berdampak bagi JR. Saragih yang membangun karakter seorang religious dan nasionalis, Serta efek negatip bagi AR dan PAN yang telah menyuarakan jangan memilih pemimpin kafir. Seperti peribahasa Menjilat Air Liur Sendiri.

Klarifikasi bahwa wacana-wacana dukungan terhadap JR. Saragih dan menyandingkan Mumtaz Rais yang diberikan oleh pihak PAN sudah termasuk terlambat. Masyarakat sudah terlanjur mencerna dan berpandangan negatip dengan wacana ini. Penulis menganalisa wacana yang menyebar ini dibantah karena respon dari masyarakat hampir semua kontra dan tidak sepakat dengan wacana ini.

Penulis sepakat dengan beberapa statement seorang tokoh dan masih marupakan kader Partai Demokrat yakni Ruhut Sitompul yang membongkar dengan terang-terangan bagaimana duduk cerita sebenarnya tentang wacana JR. Saragih Bupati Simalungun 2 periode dan Ketua Partai Demokrat Sumatera Utara disandingkan dengan Mumtaz Rais putra dari Anien Rais.

Statement yang disampaikan oleh Ruhut Sitompul via akun sosial media Twitter resminya @ruhutsitompul, antara lain :

Twitan ini dipublish pada pukul 8:08 WIB dan tanggal 13 Nov 2017
Ha ha ha inilah Politik 2+2= tidak selalu 4 tapi bisa 7-8 atau 9 hasilnya, Contoh AR Anaknya Calon Wakil Gubernur boleh berpasangan dengan Calon Gubernur yang KAFIR di SUMUT "Tuhan ma'afkan Dia karena tidak tau apa yang AR perbuat" aaaaaaamin MERDEKA.

Twitan ini dipublish pada pukul 17:21 WIB dan Tanggal 13 Nov 2017
Ha ha ha jangan sekarang ngeles itu HOAX kenapa dari beberapa hari sebelumnya di Medsos ramai Foto JR Saragi & Anaknya Calon Gubernur & Wagub SUMUT nggak dibantah HOAX dan Aku sudah Cek ke KaderKu di PD SUMUT Orang Dekat JR Saragih mengaaaaaaaminkan MERDEKA.

Twitan ini dipublish pada pukul 17:46 WIB dan Tanggal 13 Nov 2017
Ha ha ha PD bukan PartaiKu yang pertama tapi PartaiKu yang terakhir, sampai sekarang Aku masih Kader PD Pak SBY nggak mau memecat walaupun ada yang minta Aku dipecat, Gusti Ora Sare tapi sekarang tidak aktif "Kerja dulu cari sesuap Nasi" Lanjutkan MERDEKA.

Berdasarkan informasi dari akun resmi Twitter Ruhut Sitompul menerangkan secara terang benderang bahwa wacana JR. Saragih dan Mumtaz Rais adalah sebuah strategi politik yang diketahui oleh kedua kubu. Tetapi respon yang timbul dari masyarakat adalah sindiran dan kritikan sehingga harus beradegan dengan memberi pendapat di media seakan-akan itu adalah wacana hoax yang disebarkan cebong-cebong. Jadi berdasarkan fakta-fakta ini siapakah yang dimaksud cebong-cebong tersebut ?

Semoga artikel ini bermanfaat bagi semua sahabat Seword dalam menelaah dan mengamati, siapakah sebenarnya tokoh-tokoh negara yang memang jujur untuk melayani masyarakat dan siapa yang hanya beradegan seakan-sekan baik padahal penuh dengan kebusukan dan kepura-puraan. Terakhir terima kasih buat Ruhut Sitompul yang telah rela membeberkan kepada masyarakat tentang kebenaran wacana yang berkembang ini semoga saja tidak menuai kontroversi lagi kedepannya.

Sumber

Tidak ada komentar:
Write komentar