Minggu, 02 Juli 2017

Pujian Anies Untuk Barrack Obama

Pujian Anies Untuk Barrack Obama

Berita Dunia Jitu - Anies sepertinya merasa bahwa pandai berkata-kata merupakan sebuah bakat yang sangat baik. Lihat saja pujian beliau kepada Obama, Anies terfokus kepada ‘kata-kata’ bukan prestasi Obama selama memerintah.

“Obama ini menarik karena rileks. Dia seorang yang membuat kita menghormati kata-kata. Karena kekuatan Obama itu ada pada kata-katanya,” kata Anies

“Kata-kata dari obama itu yang kemudian bisa menggerakkan bisa menginspirasi dan itu terjadi pola pikir yang baik, artikulasi yang baik,” ungkapnya.

Memangnya pandai berkata-kata berarti bahwa orang tersebut merupakan pemimpin yang baik? Ingat, salesman itu orang yang paling pandai berkata-kata. Mulutnya manis dan kata-katanya indah, tapi barang yang dijual tidak akan terpengaruh oleh kata-kata.

Anies sangat terfokus kepada kata-kata, bahkan saat kampanye. Mungkin saja menurut dirinya kata-kata lebih penting dibanding apapun. Dirinya yang minim prestasi di Kementrian Pendidikan tidak bisa membanggakan pekerjaan Menteri yang pernah dipegangnya. Yang tersisa hanya kemampuannya berkata-kata, makanya dibanggakan terus menerus.

Diam-Diam Menyerang Ahok

“Beliau tadi jelaskan bahwa di usia 21 ketika mulai tumbuh berkembang sudah terbiasa bekerja kolegial, bekerja bersama, bukan kerja sendirian tapi kerja bersama kelompok, dan tenang. Dan beliau tadi sampaikan dalam situasi apapun, tetep cool tenang, stabil kalau istilah saya,” pungkas Anies.


Lihat kata-kata diatas. Secara tidak langsung Anies masih saja menyindir Ahok yang sudah masuk penjara. Kata-katanya memang santun, indah didengar tapi artinya sungguh keji. Ahok memang dikenal bekerja dengan tegas sehingga tidak bisa ‘merangkul semua’, terutama orang-orang yang tidak benar.

Makanya Ahok dan Djarot seolah-olah bekerja sendirian menumpas ketidakberesan di Pemprov DKI. Apakah hal ini yang dimaksud oleh kata-kata Anies yang santun tersebut? Harus selalu kerja sama dalam kelompok meski kelompok tersebut kebanyakan titik-titik?

Kata-kata ‘tetap cool, tenang, stabil’ juga secara tidak langsung menyerang Ahok. Kita tahu sendiri Ahok selalu galak kepada oknum-oknum yang tidak beres. Karena kegalakan itulah Pemprov DKI mengalami kemajuan. Kalau disantun-santunkan terus ya hasilnya ABS, Asal Bapak Senang. Dapat laporan WTP, keuangan ‘kelihatan’ sehat, rakyat akhirnya hanya dianggap sejahtera, bukan sejahtera betulan.

Ironisnya Anies mengatakan kalau Indonesia merupakan negeri demokratis yang aman. Hal itu memang betul, tapi ingat dulu, pendukung siapa yang bermain SARA dan menghasilkan demo berjilid-jilid? Belum lagi kritik dunia Internasional karena seorang Gubernur berprestasi dipenjara karena kasus yang dipaksakan.

“Saya rasa (kedatangan) Obama memberi kesan positif Indonesia sebagai salah satu contoh negeri demokratis yang aman, dan saya harap Indonesia akan semakin diterima internasional,” kata Anies

Ini namanya munafik kuadrat. Pendukungnya yang merusak demokrasi, eh masih bisa ngomong soal demokrasi. Sampai sekarang mana mau Anies mengakui kalau agamalah yang membuat dirinya menang. Prestasi tidak banyak, dipecat dari menteri, didukung FPI yang anarkis, membiarkan SARA, kurang apalagi coba?

Anies mencoba numpang tenar dengan mengomentari Obama, sekalian secara tidak langsung menyerang Ahok. Inilah orang yang pandai berkata-kata seperti salesman. Kalau sudah pandai memoles kalimat, maka menjual es krim kepada orang eskimo pun dimungkinkan.

Tapi namanya juga kata-kata, pandai ngomong tidak sama dengan pandai memimpin. Lihat saja Anies yang mulai kewalahan karena harus ‘merangkul semua’. Masih ingat janji Anies menghentikan reklamasi sekalian menghilangkan penggusuran? Kalau banjir gimana? Ya disantunkan saja ‘itu sudah nasib, terima saja’

Masih ingat janji Anies membayar ormas pakai APBD? Masih ingat janji rumah DP 0 rupiah? Masih ingat janji Kartu Jakarta Jomblo yang ternyata zonk? Janji surga seperti itu pasti banyak yang akan hilang ditelan bumi, pura-pura lupa.

Kita lihat saja nanti bagaimana kekuatan kata-kata ini. Apakah Jakarta akan semakin maju atau kembali seperti dulu, WTP tapi titik-titik.

Sumber

Tidak ada komentar:
Write komentar