Selasa, 07 November 2017
Inovasi Dalam Kepemimpinan
Berita Dunia Jitu - Setiap tanggal 1 November, kita Bangsa Indonesia memperingati hari Inovasi Indonesia. Hari tersebut bertujuan untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya Inovasi dalam kehidupan, karena adanya inovasi tersebut, kehidupan kita bisa terbantu.
Kita bisa bayangkan jika tidak ada telepon, mobil, alat-alat medis ketika ada orang yang sakit, betapa repot dan resikonya dalam menyelamatkan orang tersebut. Maka oleh karena itu inovasi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kita.
Inovasi adalah suatu kreasi yang baru yang dapat memberi solusi dari masalah-masalah yang ada. Baik setiap perusahaan ataupun individu harus memiliki inovasi-inovasi untuk mewujudkan perubahan dan pembaruan untuk menjadi lebih berkembang dan lebih baik.
Menjelang pemilihan pemimpin (Pilkada) tahun 2018 nanti, tentu kita sangat mengharapkan lahirnya pemimpin yang mempunyai inovasi tiada henti. Karena apabila mereka terpilih nanti akan menghadapi berbagai permasalahan sangat rumit yang membutuhkan inovasi untuk menanggulanginya.
Manusia adalah makhluk sosial yang selalu hidup berkelompok, bersama-sama serta saling berhubungan satu sama lain dengan demikian maka perlu adanya kepemimpinan. Seperti di dunia bisnis dan didunia pendidikan. Pemerintahan negara adalah seorang pemimpin sangat menentukan dari tercapainya kesuksesan dan efisiensi kerja. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu membawa lembaga / organisasi kepada sasaran dalam jangka waktu yang ditentukan.
Di zaman modern sekarang ini, seorang pemimpin sangat diperlukan, tetapi pemimpin juga lahir bukan karena keturunan dari seorang bangsawan atau bakat yang dibawanya sejak lahir. Tetapi perlu adanya pendidikan dan pengalaman sebagai bekal. Para ahli kepemimpinan telah memberikan berbagai defisini mengenai kepemimpinan, serta menghasilkan berbagai konsep dan teori kepemimpinan.
Dalam era sekarang ini, kepemimpinan dalam inovasi harus mengalami perubahan-perubahan sesuai dengan perkembangan lingkungannya. Selain itu, tiga jenis perubahan yang berkaitan dengan masalah kepemimpinan tersebut adalah perubahan rutin, perubahan pengembangan dan inovasi sendiri.
Mengelola suatu perubahan memanglah hal yang sulit. Ukuran kapasitas kepemimpinan seseorang salah satunya adalah kemampuannya dalam mengelola perubahan. Kemampuan ini penting sebab pada masa kini pemimpin dituntut untuk mampu mempelopori perubahan lingkungan.
Kepemimpinan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam suatu bangsa. Berjalannya roda pemerintahan suatu bangsa sangat tergantung pada sosok pemimpinnya. Kepemimpinan suatu negara dapat dianalogikan seperti bagian tubuh yang saling bersinergi.
Diibaratkan, ketika kepala kita sakit maka bagian tubuh yang lain akan terganggu, begitu juga ketika kepala kita sehat, maka sehat pula seluruh tubuh kita. Seperti itulah pemimpin kita ibaratkan, ketika kepemimpinan berjalan buruk maka rusaklah negara, namun ketika kepemimpinan dijalankan dengan cara yang baik, maka baik pula pemerintahan tersebut.
Perubahan-perubahan dibidang teknologi, ekonomi, politik, sosial budaya membawa dampak positif dan negatif terhadap dunia pendidikan dan tidak terlepas terhadap para pemimpin yang mengelolanya.
Perubahan dramatis dan tidak dapat diproduksi ini mengakibatkan adanya tuntutan kepemimpinan yang dapat mengantisipasi melalui perubahan terencana. Manusia merupakan faktor penting dalam perubahan terencana.
Pemimpin era globalisasi adalah seorang pemimpin yang harus mempunyai pandangan luas, kreatif, inovatif tidak menaruh ketakutan dan suka akan ide-ide baru, punya visi dan mau belajar terus. Ia juga harus dapat menerima dan mengatasi hal-hal yang sama sekali baru dan mungkin hal yang tidak diharapkannya. Pemimpin global harus mampu menangani situasi baru yang tak pasti dan kompleks.
Dalam pandangan Islam kepemimpinan tidak jauh berbeda dengan model kepemimpinan pada umumnya, karena prinsip-prinsip dan sistem-sistem yang digunakan terdapat beberapa kesamaan. Kepemimpinan dalam Islam pertama kali dicontohkan oleh Rasulullah SAW, kepemimpinan Rasulullah tidak bisa dipisahkan dengan fungsi kehadirannya sebagai pemimpin spiritual dan masyarakat.
Prinsip dasar kepemimpinan beliau adalah keteladanan. Dalam kepemimpinannya mengutamakan uswatun hasanah pemberian contoh kepada para sahabatnya yang dipimpin. Rasulullah memang mempunyai kepribadian yang sangat agung, hal ini seperti yang digambarkan dalam al-Qur'an surah al-Qalam ayat 4. “Dan Sesungguhnya engkau Muhammad benar-benar berada dalam akhlak yang agung”.
Dari ayat di atas menunjukkan bahwa Rasullullah memang mempunyai kelebihan yaitu berupa akhlak yang mulia, sehingga dalam hal memimpin dan memberikan teladan memang tidak lagi diragukan. Kepemimpinan Rasullullah memang tidak dapat ditiru sepenuhnya, namun setidaknya sebagai umat Islam harus berusaha meneladani kepemimpinan-Nya.
Seorang pemimpin yang inovatif adalah seorang pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan sebagai democratic style atau gaya kepemimpinan yang tidak mengambil keputusan dari sudut pandangnya saja melainkan mengumpulkan semua ide-ide dari seluruh pegawainya lalu melakukan musyarawah dan diputuskan bersama. Artinya menjadi seorang pemimpin yang inovatif adalah melalui gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pemimpin tersebut.
Pemimpin dan inovasi adalah dua hal yang harus selalu beriringan. Artinya, di mana ada pemimpin di sana ada inovasi dan gagasan-gagasan baru serta perencanaan untuk melakukan perbaikan dan perubahan. Untuk melakukan hal ini seorang pemimpin harus mampu membaca dan mempelajari konteks institusi dan situasi dalam lembaga di mana ia memimpin.
Semoga Pilkada 2018 mendatang bisa melahirkan pemimpin dan kepemimpinan yang penuh inovasi. Sehingga dibawah kepemimpinannya berbagai masalah yang timbul dapat teratasi dengan elegan.
Sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Write komentar