Selasa, 07 November 2017

GAYA PEMERINTAHAN ANIES-SANDI YANG OUT OF THE BOX

GAYA PEMERINTAHAN ANIES-SANDI YANG OUT OF THE BOX

Berita Dunia Jitu - Ternyata pasangan Anies-Sandi benar-benar menunjukkan komitmennya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKi Jakarta yang baru. Sesuai slogan mereka pada saat pilkada, yaitu "Maju Kotanya Bahagia Warganya".

Tidak percaya ? Coba saja baca berita dan keramaian di medsos, seru sekali. Banyak yang tertawa dan geleng-geleng kepala. Berarti warga bahagia, kan ?

Luar biasa popularitas pasangan ini.

Sebelumnya pada saat pilkada, pasangan ini kerap menggaungkan tentang keberpihakan, dimana segala permasalahan sulit akan bisa diselesaikan asal ada kemauan.

Terbukti dari gebrakan-gebrakan yang bisa kita lihat sendiri sejak hari pelantikan dimana Anies mengingatkan warga tentang sejarah kolonialisme dan membangkitkan rasa nasionalisme kaum pribumi.

Kemudian kita bisa lihat sendiri kerja keras mereka dalam usaha memenuhi janji-janji yang mereka sampaikan pada saat kampanye dulu.

Mengenai reklamasi, mereka secara konsisten berjuang antara jadi-tidak-jadi-tidak-nya dan boleh-tidak-boleh-tidak-nya reklamasi. Untuk itu mereka harus rela berhadapan dengan banyak pihak, dari sisi pemerintah maupun pengusaha.

Mengenai perumahan, sambil menunggu solusi DP nol Rupiah yang tidak sama dengan DP 0%, warga yang merasa tergusur di masa pemerintahan Gubernur sebelumnya boleh kembali menempati lahan yang sudah dibersihkan. Sebut saja Kampung Aquarium di Jakarta Utara, di kawasan Kalijodo, di jalan inspeksi di Tanah Abang. Eh, sepertinya yang terakhir ini tidak boleh dan akan disuruh membubarkan diri dengan sukarela. Jadi tolong ya, warga sebaiknya minta ijin dulu sebelum menempati. Baik sekali kan mereka ini ?

Alexis yang begitu sensasional dan menjadi ikon dunia hiburan para lelaki di kota Jakarta ini, yang membuat pelanggannya terhibur sementara yang tidak bisa menikmati hanya bisa manyun dan mengumpat karena iri walaupun tidak akan mengakui, tak luput dari dampak gonjang-ganjing perdebatan dari sisi agama dan moral. Dan sialnya, kebetulan ijin usaha mereka jatuh tempo dan harus diperpanjang di masa transisi ini. Jadilah, terpaksa ditutup logonya dengan menggunakan lakban hitam supaya tidak menyilaukan mata dan hati yang lewat. Seperti kacamata rayban, tapi yang mesti pakai kacamata bukan orangnya melainkan mataharinya.

Gaya kepemimpinan pasangan Anies-Sandi ini memang berbeda. Di satu sisi, Anies yang adalah seorang pakar di bidang akademis sangat kaya dengan retorika dan gagasan tingkat tinggi yang aplikasinya bisa bervariasi tergantung kreativitas para bawahannya dalam mewujudkan gagasan-gagasan tersebut. Misalnya rumah susun, eh vertical housing, eh rumah berlapis. Juga tentang konsep urban renewal yang sering disebut oleh Anies yang menuntut bawahannya untuk memperluas wawasan, mengusahakan pembebasan lahan apabila diperlukan, dan bekerjasama dengan instansi lain yang terkait.

Disini saya jadi teringat dengan tips-tips kerajinan tangan yang disebut DIY, yaitu Do It Yourself.

Luar biasa, Pak Anies melatih Pemda DKI untuk jadi lebih mandiri, jangan melulu tergantung pada Gubernurnya. Mungkin supaya nanti kalau beliau berhenti atau diberhentikan maka para bawahannya tidak terlalu kehilangan.

Sandi juga tak kalah menarik. Sejak awal Sandi sangat rajin, mulai dari lari pagi ke kantornya di Balai Kota, blusukan, menampung dan menjawab berbagai pertanyaan wartawan dan dengan sangat kreatif, Sandi melempar ide-ide out of the box yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh pendahulunya maupun pejabat-pejabat di instansi lain. Kenapa ? Karena Sandi adalah praktisi yang sudah berpengalaman di bidang bisnis.


 Lihat saja idenya tentang program OK-OCE, tentang modifikasi rute Busway, juga usulan untuk menyalurkan mantan karyawan Alexis menjadi pengendara taksi online atau disalurkan ke restoran, salon, spa, atau industri hotel yang serupa. Ya, serupa.

Untuk itu Sandi masih menunggu data-data mantan pegawai Hotel Alexis. Mungkin pembaca Seword akan bertanya-tanya atau berangan-angan, akankah data yang terkumpul ini bisa dibuka untuk publik atau setidaknya ada link yang bisa di-share ?

Hahaha.. jangan mikir yang aneh-aneh, Bro.

Jangan coba-coba menghubungi mantan karyawan Alexis yang cantik-cantik kalau belum dapat hasil AMDAL (Analisis Dampak Lingkungan) dari istri anda.

Sudahkah anda melewati kawasan Tanah Abang ?

Anda akan melihat bagaimana kawasan ini menjadi semakin meriah. Saking ramainya kita perlu waktu lebih lama untuk melewatinya supaya bisa lebih menikmati suasana kebebasan warga yang pastinya bahagia karena tidak lagi dilarang berjualan di trotoar dan bahu jalan. Merdeka !

Tidak hanya kebebasan, warga juga tidak lagi berbenturan dengan penegak hukum, baik Polisi maupun Satpol PP karena Anies-Sandi akan merangkul preman-preman lokal untuk mengamankan situasi. Ini pemberdayaan potensi lokal yang sangat kreatif.

Kenapa PKL boleh berdagang sesukanya ?

Karena menurut Sandi penyebab Tanah Abang semrawut adalah pembangunan jalan, pejalan kaki, dan banyak angkot yang parkir liar atau ngetem. Jadi bukan salah PKL.

Benar-benar pemikiran yang out of the box.

Dan yang terbaru adalah wacana dari Anies untuk menghapus larangan sepeda motor di Jalan MH Thamrin dan agar rancangan trotoar direvisi kembali agar bisa memberi ruang kepada kendaraan roda dua. Selamat, ini berita gembira bagi para pengendara motor. Untuk para pejalan kaki harap maklum dan mengalah. Silahkan jalan dimana saja tidak harus di trotoar karena biasanya akan habis dipakai oleh pedagang asongan dan parkir motor.

Mari kita nantikan hiburan berikutnya, gebrakan-gebrakan selanjutnya dari pasangan Anies-Sandi terkait janji-janji mereka saat kampanye. Selamat berbahagia.

Sumber

Tidak ada komentar:
Write komentar