Minggu, 29 Oktober 2017

Bisnis Susu Di Balik Revolusi Putih Prabowo Subianto

Bisnis Susu Di Balik Revolusi Putih Prabowo Subianto

Berita Dunia Jitu - Seperti yang telah kita ketahui bersama, baru-baru ini Prabowo Subianto usulkan gerakan Revolusi Putih ke Anies Baswedan agar anak-anak sekolah yang tidak mampu di Jakarta setiap hari diberikan asupan gjzi yang memadai.

Asupan gizi yang dimaksud yaitu, semua murid dan pelajar di DKI Jakarta, baik itu sekolah negeri maupun sekolah swasta yang tidak mampu akan diberikan makanan gratis berupa susu, kacang hijau, dan telur rebus setiap hari sekolah.

Gerakan Revolusi Putih ala Prabowo Subianto ini bukan wacana baru dalam euforia menyambut kemenangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang telah berhasil memecat Ahok dalam pilkada DKI Jakarta di tahun 2017 ini.

Akan tetapi wacana tersebut sudah dilempar ke publik oleh Prabowo Subianto yaitu pada pilpres 2014. Lantas murnikah gebrakan Prabowo Subianto tersebut yang prihatin dengan kurang gizi yang dialami oleh anak-anak sekolah kurang mampu?

Pertanyaan selanjutnya apakah tidak ada motivasi bisnis dibalik gerakan yang sangat mulia itu? Saya dan Anda para pbaca yang budiman tentu saja tidak tahu.

Yang tahu hanya pribadi Prabowo Subianto seorang. Atau mari kita bertanya saja pada pasir berbisik dan rumput yang bergoyang, barangkali disana ada jawabnya.

Sebelum kita bertanya kepada pasir berbisik dan rumput yang bergoyang, mari kita simak korelasi dan benang merah bisnis Revolusi Putih ala Prabowo Subianto tersebut melalui fakta-fakta berikut ini.

Selain adiknya, Hashim Djojohadikusumo, Prabowo Subianti adalah pebisnis yang handal. Gurita bisnisnya membuatnya sebagai calon Presiden terkaya dengan total kekayaan mencapai hingga Rp 1,5 Trilyun.

Koleksi kuda-kuda kesayangannya di Istana Hambalang itu harganya miliaran rupiah per ekor. Kuda-kuda pilihan dengan kualitas super. Koleksi kuda-kuda kesayangannya yang mahal harganya itu adalah image branding Prabowo Subianto dalam bertarung merebut kursi orang nomor satu di negeri ini.

Hashim Djojohadikusumo dulu pernah berjaya dengan bendera Grup Tirtamas. Dulu Hashim Djojohadikusumo dikenal sebagai seorang bankir yang memiliki sejumlah bank, seperti Bank Pelita, Bank Papan Sejahtera, Bank Istismarat. Hashim juga mantan pengendali perusahaan petrokimia besar, yakni Tuban Petrochemical.

Hashim Djojohadikusumo yang pernah didoakan oleh Gembala sidang Gereja Tiberias, Bpk. Pdt. Yesaya Pariadji agar sukses dalam bisnis-bisnisnya dan dibebaskan dari utang puluhan juta Dollar ini juga ikut andil membesarkan Group Nusantara Energy


Peran Hashim khusus bergerak di bidang bisnis migas yang menguasai tambang-tambang batu bara dan perkebunan kelapa sawit di negeri ini.

Gurita bisnis Prabowo Subianto digenjot Prabowo melalui grup bisnis Nusantara Energy. Beberapa nama yang turut andil dalam gurita bisnis Prabowo Subianto adalah nama-nama taipan ekonom sekaliber Widjono Hardjanto, Bambang Atmadja, Johan Teguh Sugianto, termasuk orang kepercayaannya Fadli Zon.

Mereka-mereka ini punya andil dan peran yang besar dalam mengoperasikan bisnis-bisnisnya Prabowo Subianto. Group Nusantara Energy ini dibangunnya setelah pelariannya ke jordania. Bisnis Nusantara Energy dibangunya bersama Johan Teguh Sugianto dan Widjono Hardjanto.

Grup bisnis ini kemudian berkembang pesat mulai dari kehutanan, kertas, perkebunan, tambang batu bara hingga perikanan. Pabrik kertas milik Prabowo Subianto adalah pabrik kertas yang terbesar di Asia Tenggara.

Prabowo Subianto mengendalikan puluhan perusahaannya tersebut dari kantornya yang berlokasi di lantai 10, Menara Bidakara, Jakarta. Semua gurita bisnisnya dikelolanya menggunakan nama besarnya sebagai mantan Danjen Kopassus dan mantunya Soeharto.

Lantas apa korelasinya dengan Revolusi Putih besutannya Prabowo Subianto? Korelasinya jelas. Salah satu perusahaan milik Prabowo Subianto dibawah bendera Group Nusantara adalah PT. Susu Nusantara dimana Fadli Zon menjabat sebagai direktur di peruaahaan tersebut.

Jika 792.495 siswa kaum Dhuafa yang kurang mampu di Jakarta setiap hari mengkonsumsi susu dari PT. Susu Nusantara, berapa keuntungan yang akan diraup oleh perusahaan milik Prabowo Subianto ini?

Itu baru dalam skala DKI Jakarta, bagaimana kalau dalam skala nasional seandaijlnya Prabowo Subianto terpilih sebagai Presiden RI dan mencanangkan Revolusi Putih sebagai program wajib di seluruh Indonesia dimana jumlah siswa miskin sebanyak 15 juta siswa?

Intinya, politik dan ekonomi itu bagaikan sendok dan garpu. Bahasa kerennya, Simbiosis Mutualisme. Jadi tidak ada makan siang gratis karena Anies Baswedan berhasil jadi Gubernur DKI Jakarta melalui kendaraan politik Gerindra, partai besutannya Prabowo Subianto.

Sumber

Tidak ada komentar:
Write komentar