Sabtu, 11 November 2017

Tahanan Mako Brimob Rusuh, Begini Kabar Ahok.

Tahanan Mako Brimob Rusuh, Begini Kabar Ahok.

Berita Dunia Jitu - Keributan terjadi pada hari Jumat, 10 November 2017 di Mako Brimob Blok B dan Blok C. Keributan lantaran para tahanan diprovokasi oleh seorang tahanan lain yang mengatakan bahwa pihak keamanan membanting Alquran di depan mereka. Ya, hal ini pantas saja memancing emosi mereka. Mereka adalah tahanan teroris yang secara tidak bertanggung jawab, menjadikan alat yang dipakai untuk mendukung gerakan separatis dan teror mereka.

Interpretasi yang salah terhadap sebuah tulisan, tidak terlepas dari kitab suci, bisa membuat pandangan seseorang justru bertolak belakang dengan apa yang menjadi pesan intinya. Namun selidik demi selidik, ternyata yang dibanting itu bukan Alquran, melainkan HP para tersangka teroris.

"Terjadi keributan tahanan teroris di Rutan Korbrimob cabang Rutan Salemba yang dilakukan oleh tahanan teroris yang mengakibatkan rusaknya fasilitas rutan, seperti pintu sel tahanan dijebol, pintu pagar lorong blok, kaca jendela (di Blok C dan Blok B)… Karena ada selotan kunci dari dalam, demi keamanan dan memudahkan petugas piket membuka pintu sel… Tidak benar ada pelemparan Alquran… Anggota piket dari Satuan III Pelopor melakukan tindakan dengan tembakan ke atas guna untuk tanda terjadi chaos dan untuk kasih peringatan kepada para narapidana…” ucap Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto.

Pihak berwenang menemukan HP 4 buah dari para tersangka teroris, yang seharusnya tidak boleh digunakan oleh para tesangka. Ahok pun di Rutan Mako Brimob hanya bermodalkan buku, kertas, alat tulis berwarna emas yang unyu-unyu, dan mungkin saja sebuah laptop tanpa koneksi Wi-Fi untuk keperluannya menulis. Kabar Ahok pun sampai saat ini, hanya bisa kita dapatkan melalui kisah-kisah epic dari para pengunjung yang dihibur.

Hah? Pengunjung terpidana kok malahan dihibur oleh sang terpidana? Ya, inilah Ahok, manusia tanpa pengaruh luar. Ia menjadi sebagaimana dirinya, seperti sediakala, di manapun. Tidak seperti Anies, sebelum pilkada dan setelah pilkada, menunjukkan ke-bunglon-an yang hakiki kepada setiap mata warga Jakarta, yang mendukungnya, apalagi yang tidak mendukungnya.

Para pendukungnya mulai malu dan menarik diri satu per satu. Oh lagi-lagi, Anies itu manusia yang tidak berpendirian, disetir oleh keadaan. Karakter ini sekali lagi tidak ada di diri Ahok. Ah, jika saya berbicara tentang Ahok, pasti akan panjang, padahal tidak ada hubungannya dengan kasus ricuhnya Mako Brimob karena sel tidur teroris yang mulai bangun.


“Ditemukan HP 4 buah. Milik Juhanda, Saulihun, Kairul Anam, dan Jumali… Bahwa benar dengan kegiatan pemeriksaan tersebut salah satu tahanan ada yang tidak terima dan mancing-mancing petugas dengan ucapan macam-macam, kemudian anggota ada yang terpancing ucapan mereka dan ada tahanan yang sambil takbir keras-keras sehingga memancing tahanan blok sebelahnya…" ucap Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto. Catatan detikcom, mereka adalah napi kasus terorisme.

Begini kronologi menurut seorang informan yang bisa dipercaya.

Seluruh hal ini diawali oleh razia HP yang dilakukan oleh anggota Densus 88 di rutan sel teroris setelah sholat Jumat. Dari hal itu, ditemukan 4 buah hengpong dan aksesoris yang berkaitan dengan gerakan terorisme yang cukup terkenal, yakni bendera ISIS.

 Salah satu tahanan yang tidak suka dan tidak terima dengan perlakuan razia kemudian memancing emosi para petugas anggota Densus 88 dengan makian-makian “sorgawi”. Makian “sorgawi” berbau lendir itu mengakibatkan petugas yang terpancing emosinya itu kemudian membanting hengpong. Prang! Begitulah kira-kira bunyinya.

Hal ini memicu napi teroris lain yang kedapatan memiliki HP berteriak Kesurupan yang kemudian memancing emosi tersangka teroris lainnya. Bahkan ada salah satu napi atau beberapa napi yang mengatakan bahwa anggota Densus 88 membanting Alquran. Mungkin ada e-Alquran di dalam hengpong nya? Hahaha.

Isu yang dihembuskan tahanan teroris ini kemudian berkembang secara terstruktur, sistematis, dan masif adalah bahwa yang dilempar bukan HP melainkan kitab suci. Ini membuat para Tahanan Teroris semakin beringas (bukan berita ringan namun panas) sehingga mengakibatkan rusaknya fasilitas rutan, seperti pintu sel tahanan dijebol, pintu pagar lorong blok, dan kaca jendela di Blok B dan C.

Dalam kerusuhan ini terlihat jelas bendera ISIS dilambaikan oleh para napi teroris tersebut. Entah bagaimana ceritanya hingga bendera tersebut bisa diselundupkan ke dalam rutan. Mungkin mereka menjahit di dalam? Hahaha. Mereka yang katanya berani mati syahid, ketika ditodongkan senjata oleh petugas keamanan, terlihat mereka malah menyerah dan angkat tangan. Jadi kesimpulannya, mereka tidak lebih dari sekumpulan sampah masyarakat.

Pasca kerusuhan karena peristiwa banting HP napi teroris oleh polisi yang emosi karena dimaki-maki, dibelokkan dengan peristiwa lempar Al-Quran, saat ini suasana sudah reda dan terkendali. Pasca kerusuhan dikabarkan suasana mulai berangsur kondusif. Tidak habis pikir, bagaimana Ahok bisa ditempatkan di lokasi yang sama dengan mereka. Apakah kesalahan Ahok sama seperti mereka? Sulit rasanya untuk melihat fakta ini. Namun bagaimana kabar Ahok?

Ahok meskipun sama-sama ditahan di Mako Brimob, ia yang ditahan di Blok A dipastikan selamat karena kerusuhan terjadi di Blok B dan C. Syukurlah jikalau begitu.

Sumber

Tidak ada komentar:
Write komentar