Minggu, 03 September 2017

FPI Akan Kirim Relawan Jihad Bantu Etnis Rohingya


Berita Dunia Jitu - Kejahatan kemanusiaan di mana pun tempatnya, apapun alasannya, tidak dapat dibenarkan. Pembantaian muslim Rohingnya oleh tentara Myanmar pantas kita kecam, yang dikecam pembantaian tersebut, bukan mengecam agama yang dipeluk oleh penduduk Myanmar. Karena agama dimana pun di dunia mengajarkan cinta kasih dan perdamaian.

Silahkan kita ikut bantu muslim Rohingnya sesuai dengan kapasitas kita asalkan jangan sampai menambah masalah baru, apalagi sampai membenturkan Islam dengan Budha. Jangan sampai juga memprovokasi konflik Rohingnya dengan menyebarkan foto-foto hoaks, apalagi sampai membawa konflik Rohingnya ke Indonesia.

Sebagai warga biasa, kapasitas kita mungkin hanya sekedar menyumbang bantuan amal kemanusiaan serta mendoa’akan. Kita yang warga biasa tidak mungkin bisa menyelesaikan konflik Rohingnya. Namun jika ada warga biasa yang tergabung dalam ormas datang langsung membantu warga muslim Rohingnya sekaligus ingin berjihad di sana, mari kita dukung.

Salah satunya dilakukan Organisasi Kemasyarakatan (ormas) Front Pembela Islam (FPI). FPI wilayah Pasuruan, Jawa Timur, dikabarkan membuka pendaftaran relawan jihad untuk membantu entis Rohingya di Myanmar.

Kabar pembukaan relawan itu beredar dalam pesan berantai lewat aplikasi WhatsApp. Pesan itu berisi persyaratan bagi warga yang minta menjadi relawan jihad FPI ke Myanmar.

Syarat itu di antaranya pria berusia antara 21-40 dan berumur 17-20 tahun dengan wajib meminta izin tertulis dari orang tua. Sehat jasmani dan rohani serta menyerahkan fotocopy KTP, mengisi formulir pendaftaran dan mengikuti pembekalan mental, fisik dan pengisian tenaga dalam.

Juru bicara FPI, Slamet Maarif membenarkan pembukaan pendaftaran relawan jihad untuk membantu entis Rohingya, itu. Menurut dia, sejauh ini pembukaan relawan baru dilakukan di wilayah.

“Betul. Baru di wilayah. Di pusat sedang dibicarakan,” kata Slamet saat dikonfirmasi merdeka.com, Sabtu (2/9) malam.

Slamet mengatakan, untuk jumlah relawan yang diberangkatkan masih dalam pembahasan. Sebab, hal ini baru sebatas wilayah.
Sebenarnya, dengan segala kontroversi konflik Rohingnya, saya masih ragu apakah jika FPI datang ke Myanmar untuk berjihad, kemudian jika tewas akan menjadi seorang Mujahid. Pasalnya, dengan kekuatan FPI yang tidak seberapa, kemudian berhadapan dengan tentara Myanmar, sepertinya hanya mencari mati saja. Terlebih FPI tidak dibekali persenjataan.

Jokowi dan pemimpin negara-negara muslim lain pun urung mengirim tentara untuk membantu muslim Rohingnya. Hanya Erdogan yang telah mengirim bantuan kemanusiaan senilai 6 milyar Dolar. Jokowi mengedepankan diplomasi untuk ikut menyelesaikan konfllik ini. Pengiriman tentara justru bisa memicu melebarnya konflik.


Namun jika benar FPI akan mengirim anggotanya untuk berjihad di Myanmar, maka akan saya dukung. Setidaknya konsep jihad yang mereka pahami mendekati kebenaran jika diimplementasikan dengan datang ke Myanmar membantu warga Rohingnya. Ini lebih baik dibanding konsep jihad diimplementasikan dalam sebuah demo beraroma politik. Minimal membuat mereka lebih gentle. Jika nantinya tidak lagi bisa pulang ke tanah air, saya do’akan mudah-mudahan dinilai syahid dan bertemu 72 bidadari di surga.

Kita tentu ingan ketika makna jihad direduksi dan direndahkan dengan diimplementasikan dalam sebuah demo menolak Ahok. Hanya ingin disebut mujahid yang membela agama, mereka mengkonspirasi Ahok sebagai penoda agama dan kemudian dijadikan alasan untuk melakukan aksi demo yang dianggapnya sebagai sebuah jihad. Terang saja konsep jihad yang direduksi maknanya menjadi sebuah demo hanya menjadi bahan tertawaan.

Banyak tokoh muslim yang mengecam aksi demo yang dianggap sebagai sebuah jihad. Apalagi aksi demo tersebut hanya mendatangkan madharat saja. Silahkan demo karena memang hak warga negara, yang terpenting jangan mengangga aksi demo dianggap sebagai jihad. Terlebih jika kemudian dikatakan bahwa orang-orang muslim yang tidak ikut demo menolak Ahok dianggap sebagai orang munafik, berapa banyak ulama yang kemudian disebut munafik hanya karena tidak ikut demo menolak Ahok?

Saya apresiasi upaya FPI untuk mengirim relawan untuk berjihad di Rohingnya, asalkan memenuhi beberapa kriteria seperti, niat ikhlas berjihad karena Allah bukan untuk riya, bukan juga untuk niat agar dianggap ormas yang lebih hebat dibanding ormas lain seperti NU dan Muhammadiyah, serta jika sudah berjihad di Myanmar, tidak dijadikan alat untuk menjelek-jelekkan NU yang mungkin tidak mengirim mujahid ke Myanmar. Kalau memang ingin mendapat 72 bidadari surga, berjihadlah dengan niat ikhals karena Allah, titik, jangan ditambahi lagi niatnya.

Sumber

Tidak ada komentar:
Write komentar