Senin, 18 September 2017

Berharap Duet Dedi - RK Di Pilgub Jabar

Berharap Duet Dedi - RK Di Pilgub Jabar

Berita Dunia Jitu - Pilkada serentak jilid ketiga akan diselenggarakan pada tahun depan. Beberapa provinsi di Indonesia akan menyelenggarakan pemilihan gubernur. Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua, Lampung, Papua Barat, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara menjadi provinsi yang akan menyelenggarakan pemilihan gubernur pada tahun depan.

Banyak provinsi akan memilih gubernurnya pada tahun depan. Tapi beberapa provinsi menjadi sorotan utama pada Pilgub kali ini. Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sumatera Utara mendapat perhatian yang cukup besar dari media-media mainstream yang ada di Indonesia. Selain merupakan provinsi yang paling banyak jumlah pemilihnya, calon-calon yang akan bertarung di Pilgub masing-masing provinsi juga memiliki potensi untuk bisa bersaing dikancah politik nasional diwaktu yang akan datang.

Khususnya Jawa Barat, provinsi terpadat di Indonesia ini menjadi sorotan bagi banyak orang di seluruh Indonesia, termasuk saya. Ada dua orang calon yang menurut saya adalah pejabat yang ingin memajukan daerahnya. Mereka adalah Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil.

Masing-masing dari mereka telah memutuskan untuk maju dalam pertarungan di Pilgub Jabar ini. Dedi Mulyadi yang merupakan bupati Purwakarta ini sudah memutuskan maju dan telah mengantongi dukungan dari Partai Golkar dan PDI-P. Sementara itu, Ridwan Kamil yang merupakan walikota Bandung telah mengantongi dukungan dari Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)

Selain Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil, muncul juga nama wakil gubernur saat ini, Deddy Mizwar yang sepertinya akan diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), hingga bupati Bogor, Bima Arya. Namun sepertinya persaingan akan mengerucut kepada Kang Dedi dan Kang Emil.

Melihat kiprah keduanya semasa menjabat di daerahnya masing-masing, saya sudah menjadikan baik itu Kang Emil maupun Kang Dedi sebagai idola saya. Keduanya punya kinerja yang baik dan telah berhasil memajukan daerahnya masing-masing.

Kang Emil misalnya, dia sudah mengubah wajah Bandung yang dulunya pabalatak dan kumuh menjadi Kota Bandung yang benar-benar sesuai dengan julukannya yakni Kota Kembang. Berbagai taman hiburan dibangun seperti Taman Jomblo, Taman Superhero, Taman Persib, Taman Film, dan masih banyak lagi. Selain membuat berbagai taman-taman, dia mencetuskan berbagai gerakan yang bermanfaat untuk lingkungan seperti gerakan pungut sampah dan gerakan sejuta lubang biopori. Hasilnya terasa ketika Kota Bandung meraih Piala Adipura selama tiga kali beruntun sejak tahun 2015.

Selain itu, Kang Emil membuat suatu terobosan untuk melestarikan bahasa Sunda dengan gerakan Rebo Nyunda. Tak lupa, Kang Emil juga menyadarkan warganya untuk berbahasa asing melalui gerakan Kamis Inggris nya. Hasil dari terobosan-terobosan Kang Emil dalam membangun Kota Bandung pun terasa. Selain meraih berbagai macam penghargaan, menurut survei dari Departemen Statistik UNPAD juga menyatakan bahwa 96 persen warga merasa senang tinggal di Kota Bandung dan 87 persennya bahagia tinggal di Kota Bandung.


Sementara itu Kang Dedi tak kalah soal prestasi apabila dibandingkan dengan Kang Emil. Kang Dedi sudah membangun Kabupaten Purwakarta dengan budaya Sunda yang semakin berkembangnya zaman semakin dilupakan oleh anak muda. Beliau tidak peduli meskipun dicap musyrik oleh ormas-ormas radikal di Purwakarta. Dan kini ia pun mulai diserang dengan isu yang sama yang ditujukan kepada Ahok saat Pilgub DKI Jakarta beberapa waktu lalu.

Salah satu prestasi Kang Dedi adalah Taman Air Mancur Sri Baduga yang merupakan air mancur terbesar di Asia Tenggara. Taman air ini dibangun sejak tahun 2013 dan diresmikan pada bulan Februari lalu.

Namun yang terbaik dari Kang Dedi adalah toleransi yang ia bangun. Bahkan untuk menjaganya, ia membentuk satgas toleransi yang bertugas untuk menjaga toleransi di Purwakarta. Satgas ini dibentuk pada tahun 2015 pasca perseteruan antara Kang Dedi dengan Habib Rizieq dan bertujuan untuk tidak mencampuradukkan keyakinan satu dengan yang lain, melainkan meyakinkan warga agar hidup berdampingan, sebagai sesama warga, sesama pemeluk agama, dan menyatu dengan alam

Mengingat Jawa Barat adalah provinsi dengan tingkat intoleransi paling tinggi di Indonesia, maka yang dilakukan oleh Kang Dedi sangat baik dan menyadarkan warga di sana bahwa bangsa ini adalah bangsa yang heterogen dan berlandaskan Pancasila.

Kang Dedi dan Kang Emil adalah putra terbaik di Jawa Barat saat ini. Ketika mereka berdua mengumumkan untuk maju sebagai calon gubernur, saya sedikit galau. Mengapa keduanya tidak berkolaborasi saja untuk menciptakan birokrasi yang saya sangat yakin akan membawa Jawa Barat menjadi provinsi terbaik di Indonesia?

Jawa Barat menghadapi berbagai macam masalah mulai dari kemiskinan, masalah pendidikan, kesehatan, daerah tertinggal, sampai intolernasi. Maka dari itu, diperlukan sosok yang mampu membawa Jawa Barat keluar dari lingkaran setan tersebut.

Meskipun tidak bisa membaca situasi politik di sana, sebagai warga negara yang ingin melihat negaranya lebih baik lagi, saya ingin dan masih berharap duet Kang Dedi-Kang Emil dapat terealisasi di Pilgub Jabar. Meskipun hanya harapan tak jelas, setidaknya ini adalah harapan putra bangsa yang ingin kepala daerah terbaik bersatu untuk memajukan daerahnya.

Sumber

Tidak ada komentar:
Write komentar