Jumat, 08 September 2017

Penyelesaian Kasus Munir untuk Masa Depan Indonesia

Penyelesaian Kasus Munir untuk Masa Depan Indonesia

Berita Dunia Jitu - Suciwati Munir masih menuntut pemerintah menyelesaikan tragedi kematian suaminya, aktivis HAM Munir Said Thalib. Bagi dia, penyelesaian kasus Munir yang sudah 13 tahun penting untuk masa depan Indonesia.

"Bagi pemerintah, yang penting infrastruktur bangunan. Justru hal yang sangat penting soal moral sejarah kita ke depan supaya menatap Indonesia yang lebih baik, bukan ditumpuk dan ditutup. Nggak bisa, nanti akan hidup terus," ucap Suciwati kepada wartawan di kantor LBH Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (7/9/2017).

Suci melihat, setelah 13 tahun berjalan, banyak dukungan dari masyarakat untuk mengusut tuntas kematian suaminya. Malah, Suciwati mengatakan dukungan itu datang dari anak muda yang baru dia kenal.

"Kalau aku melihat ke-13 tahun ini, kan aku melihat hari ini, bisa dilihat aksi Kamisan. Ada konser Efek Rumah Kaca dan kita bisa lihat di medsos keterlibatan anak muda. Artinya, kita lihat yang selama ini kita kampanyekan itu berhasil," kata Suciwati.

Suciwati masih ingat apa yang Jokowi lakukan satu tahun lalu. Saat itu, Suciwati melihat ada langkah serius dari Jokowi untuk menyelesaikan misteri di pesawat itu.


"Aku lihat setahun yang lalu, 14 Oktober 2016, Jokowi sudah pernah meminta dengan tegas kepada Jaksa Agung untuk menindaklanjuti dan sudah satu tahun nggak perlu lagi untuk saling lempar," ujar Suciwati.

Namun hari ini Suciwati tidak melihat adanya kemajuan. "Ini adalah langkah mundur. Bahwa hari ini malah meminta Setneg untuk banding ke PTUN," keluh Suciwati.

Suciwati masih berharap Presiden Joko Widodo menyelesaikan masalah ini dengan serius. Ini bisa membuktikan bahwa Jokowi tidak berpihak kepada pelaku intelektual di balik pembunuhan Munir.

"Sekali lagi, kita bisa lihat masyarakat menunggu dan merealisasi janji Presiden apakah berarti akhirnya dia malah melindungi para pelanggar HAM itu. Para pembunuh Munir itu," tegas Suciwati.

Sumber

Tidak ada komentar:
Write komentar