Selasa, 05 September 2017

Antara Fadli, Fahri, Tifatul Dalam Orkestra Rohingya Yang Menjijikan

Antara Fadli, Fahri, Tifatul Dalam Orkestra Rohingya Yang Menjijikan

Berita Dunia Jitu - Sebenarnya saya ini orangnya paling alergi dan berupaya sebisa mungkin menghindari jangan sampai terbaca cuitan-cuitannya ketiga trio kweek-kweek yang piring nasi mereka justru dibiayai dari pajak negara

Apa yang mereka kerjakan selama ini hanya bikin rugi negara, tidak ada kerjaan dan kontribusi yang bermanfaat bagi negara selain sibuk menyinyiri dan membully pemerintahan Presiden Jokowi semau-maunya mereka dalam berbagai kesempatan.

Tapi sialnya saya, sampai detik ini setiap kali saya login ke akun Twitter saya selalu saja bermunculan status-status mereka yang memjijikan itu yang kena embat dan dihajar sampai babak belur oleh para netizen yang muak dengan ulah mereka selama ini.

Contohnya Fadli Zon. Dengan segala aksi tipu daya dia menggunakan semantik bahasa bikin status seolah-olah Presiden Jokowi anti Islam. Ini kan luar biasa mengerikan. Dampaknya dasyat. DKI Jakarta sudah merasakan energi negatif hasil jualan agama, propaganda ayat dan ancam mayat sampai menimbulkan kerusakan intoletansi yang cukup parah di ibukota negara ini.

Begitu juga dengan aksi tipu-tipu partner in crime-nya Fadli Zon, yaitu Fahri Hamzah. Dengan gaya bahasa yang mendayu-dayu pura-pura lugu dan bloon menanyakan apakah Jokowi tahu apa tidak bahwa ada tragedi Rohingya. Kalau bukan keblinger, entah istilah apa yang tepat untuk manusia satu ini.

Yang paling mengerikan dan paling menjijikan yaitu dari corongnya partai kumpulan sapi alias pekaes yang tanpa punya rasa malu dan tanpa rasa bersalah menyebarkan foto-foto Hoax tragedi Rohingya. Betapa sadisnya foto-foto Hoax pembantaian yang diposting Tifatul Sembiring, tujuannya sudah jelas dan sudah pasti, membuat gaduh untuk mengadu domba antar umat beragama di negeri ini.

Dan yang super duper konyolnya, dengan entengnya itu orang bilang akan hapus foto Hoax yang dipostingnya. Dimana otaknya coba? Sudah menyebarkan Hoax yang merupakan musuh negara selain narkoba, malah dengan sebegitu gampangnya bilang akan dihapus foto Hoax yang telah dia sebarkan dan telah membuat gaduh dimana-mana.

Korelasi Ketiga Sontoloyo Trio Kweek-Kweek

Lantas, adakah korelasi antar ketiga trio kweek-kweek itu dalam kaitannya dengan tragedi Rohinghya? Tentu saja ada. Pertama untuk mengalihkan isu agar masyarakat lupa dengan kekejian sindikat Saracen penyebar Hoax dari kubu mereka. Yang kedua, tentu saja untuk menyerang Presiden Jokowi seolah-olah olah Presiden Jokowi anti Islam dan menutup mata terhadap tragedi Rohingya.


Sebagai manusia yang dikarunia akal hikmat oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, tentu saja kita tidak bego-bego amat dan setolol yang mereka kira. Sepak terjang mereka selama ini sangat mudah terbaca, yaitu dengan sengaja dan terencana meracuni alam bawah sadar masyarakat Indonesia dengan racun kebencian seolah-olah Jokowi anti Islam supaya tidak dipilih lagi pada pilpres 2019 mendatang.

Padahal Presiden Jokowi telah jor-joran semaksimal mungkin dalam kasus tragedi Rohingya dengan mengutus Menteri Luar Negeri melalui jalur diplomatik dan juga bantuan kemanusiaan. Pertanyaannya, apakah ketiga Trio Kweek-Kweek itu tahu bahwa Presiden Jokowi telah berupaya semaksimal mungkin dalam konflik Rohingya? Tentu saja mereka tahu.

Mereka tahu bahwa Presiden Jokowi telah mengirim utusan Menteri Luar Negeri ke Myanmar. Mereka juga tahu bahwa Indonesia mengirim bantuan kemanusiaam atas tragedi yang menimpa etnis Rohingya disana.

Tapi bagi ketiga barisan sakit hati Trio Kweek-Kweek yang memuakkan itu, tidak ada hal yang positif yang diperbuat oleh Presiden Jokowi selama ini. Bagi mereka semuanya adalah pencitraan semata bagi kepentingan politik Jokowi agar terpilih lagi pada pilpres 2019 mendatang.

Racun Kebencian yang Terorganisir

Konflik Rohingya ini sengaja mereka besar-besarkan untuk menanamkan kebencian masyarakat terhadap Presiden Jokowi agar masyarakat lupa akan kekejian sindikat Saracen yamg menyebarkan racun Hoax untuk kepentingan politiknya Gerindra dan PKS yang berpotensi menghancurkan kesatuan dan persatuan bangsa.

Begitulah tipikal manusia munafik dengan gen ular beludak yang tidak memikirkan kepentingan bangsa ini secara luas, akan tetapi lebih memikirkan kepentingan Prabowo Subianto semata bagaimana caranya agar Prabowo Subianto bisa menang mengalahkan Jokowi dalam pilpres 2019 mendatang.

Apakah ini bukan penyakit? Tentu saja ini penyakit berbahaya yang harus sesegera mungkin dibasmi sampai ke akar-akarnya dalam tempo waktu yang sesingkat-singkatnya. Ini tugas kita bersama untuk mengungkapkan kebohongan demi kebohongan yang ditebarkan oleh Trio Kweek-Kweek itu.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pemimpinnya, sebaliknya bangsa pecundang adalah bangsa yang menista pemimpinnya demi kepentingan pribadi dan kepentingan orang yang haus akan kekuasaan.

Sumber

Tidak ada komentar:
Write komentar