Jumat, 27 Oktober 2017

Anies Baswedan Mulai Jadi Gubernur Boneka Prabowo Subianto

Anies Baswedan Mulai Jadi Gubernur Boneka Prabowo Subianto

Berita Dunia Jitu - Pembaca sekalian tahu akan adanya peribahasa yang sudah umum terdengar di telinga pembaca sekalian, ada udang di balik batu yang artinya ada maksud tersembunyi di balik sebuah tindakan.

Sekarang sudah berubah, peribahasa ini sudah sedikit berganti dengan "ada kuda dibalik batu", mungkin memang terkesan memaksa untuk mengganti peribahasa tersebut. Penulis sedikit terkejut dengan program apa yang sudah atau akan dilaksanakan oleh Gubernur terpilih Jakarta, Anies Baswedan.

Rasanya seperti kita warga Jakarta sedikit terhenyak akan salah satu pernyataan dari adik Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo. Hashim menyampaikan akan sebuah program yang dicanangkan atau ide langsung dari Prabowo yakni Revolusi Putih.

Apa itu program revolusi putih? Salah satu programnya adalah program tambahan gizi bagi seluruh siswa sekolah negeri di Jakarta, menyediakan sarapan bagi warga di sekolah negeri dan sekolah swasta yang tidak mampu. Pada semua murid dan pelajar di DKI dari sekolah negeri dan sekolah swasta yang tidak mampu akan dapat makanan gratis. Berupa susu, kacang hijau, dan telur rebus.

Ok, sebagai warga Jakarta kita sambut baik usulan program ini, tetapi balik ke awal pembahasan peribahasa kita "ada kuda dibalik batu", maksudnya apa coba dengan revolusi putih yang sebagaimana Hashim katakan ini adalah Program langsung Prabowo Subianto. Terus tugas Gubernur Jakarta hanya akan menerima program usulan Prabowo Subianto hingga 2019 mendatang?

Atau ini hanya akal-akalan Prabowo Subianto agar namanya terkenal di Jakarta, tetapi minta anggarannya dari APBD Jakarta. Ingat ya! Revolusi ini diusulkan oleh Prabowo Subianto, dan mungkin ini yang akan terus mereka katakan di Jakarta, Numpang tenar tapi gak pakai modal, ya ini sudah mulai mereka lakukan dengan usulan revolusi putih milik Prabowo.

Anies hanya akan "sendiko gusti!" saja karena dirinya sudah dalam genggaman Prabowo Subianto, jadi revolusi putih ini pasti dijalankan dengan catatan harus ada nama Prabowo Subianto sebagai penggagas utama programnya. Jadi siapa pemimpin boneka-nya?

Ini yang namanya numpang tenar secara gratis. Kalau ini usulan warga Jakarta, ingat ya pembaca sekalian, Prabowo itu warga Bogor, bukan warga Jakarta, jadi gak usah gembar-gembor ini usulan Prabowo-lah, siapalah. Kalau ingin tenar ya seharusnya dari kantong pribadinya sendiri, bukan minta dari APBD Jakarta terus diatasnamakan dirinya.


Revolusi putih memang dicanangkan Prabowo sejak 2014 lalu yakni gerakan minum susu, biar Macan Asia bisa bangkit kembali, agar anak Indonesia tidak lemas dan biar jadi macan (kok jadi semacam iklan ya?) dan kuat, jadi kuli saja lemas karena tidak minum susu, itu singkat pernyataan Prabowo di Pilpres 2014 lalu.

Ini kalau kampanye saja mereka jalankan revolusi putihnya, mereka bagikan gratis susu, kalau selesai ya silahkan beli sendiri, Bogor memang gencarkan program minum susu, tetapi beberapa peternak sapinya merasa tercekik, memang ini salah satu PR pemerintah juga mengatasinya, tapi jangan sampai ditunggangi orang tertentu yang suka menunggangi, tak usah disebutkan semua pasti tahu siapa.

Menteri kesehatan sedikit meradang dengan usulan revolusi putih ini, karena kalau hanya minum susu saja, tidak akan tercukupi ketersediaan susu di Indonesia, masih banyak sumber protein lainnya seperti ikan yang mulai melimpah jumlahnya di Indonesia (terima kasih Bu Susi) dan sumber makanan lainnya.

Kubu Prabowo dan Gerindra selalu menghembuskan pemimpin boneka sejak 2014 lalu, sekarang mereka sendiri mulai mengumpulkan boneka-boneka mereka sendiri dengan Prabowo Subianto sebagai "Master Puppet-nya".

Sebagai warga Jakarta masih tidak rela APBD dengan peruntukan tetap tapi masih ditunggangi dengan kepentingan elit politik tertentu yang sudah mulai untuk memanfaatkan situasi dan kondisi untuk kepentingan golongan mereka sendiri, pasti nanti akan berdalih untuk memaksimalkan anggaran yang ada dan menghabiskannya dengan dalih untuk rakyat.

Kita tunggu tanggal mainnya saja, penulis yakin nama Prabowo pasti akan tercetak tebal sebagai penggagas revolusi putih dan terdongkraklah namanya dengan gratis.

Ngomong-ngomong, Hashim udah minta jabatannya kembali sebagai pengelola Ragunan, jabatan yang pernah ditinggalkan dahulu karena tidak suka dengan Ahok. Masih ingat? Ya seperti itulah ... sssttt!

Sumber

Tidak ada komentar:
Write komentar