Jumat, 27 Oktober 2017
Betulkah Mereka Akan Gunakan Ekonomi Untuk Menghentikan JKW Di Pilpres 2019 Nanti?
Berita Dunia Jitu - Ngobrol dengan teman-teman di dunia maya, soal segala kemungkinan manuver yang akan dilakukan lawan politik Jokowi menghadapi Pilpres 2019, satu dari mereka bilang bahwa menggoncang ekonomi Indonesia adalah cara yang akan ditempuh oleh lawan. Dengan harapan, Indonesia akan terperosok ke dalam krisis ekonomi. Dan rakyat akan menyalahkan Jokowi. Artinya, lawan politik Jokowi akan MENCIPTAKAN krisis ekonomi di Indonesia hanya untuk menjatuhkan Jokowi!
Wow! Sungguh pernyataan diluar dugaan. Karena saya selalu berpikir bahwa siapapun yang bertarung dengan Jokowi di Pilpress 2019 nanti, tidak akan mengorbankan rakyat Indonesia baik dari kesulitan ekonomi ataupun keamanan nasional. Tapi rupanya saya salah. Kalau apa yang dikatakan teman saya itu benar adanya, artinya lawan Jokowi sudah tidak peduli lagi apakan tindakan mereka akan menciptakan bencana atau tidak.
Lalu teman saya bilang lagi bahwa mereka sudah jelas sudah menyiapkan jalan keluar memulihkan ekonomi lagi setelah mereka berhasil menjatuhkan Jokowi. Pernyataan apa ini? Itu yang pertama melintas dipikiranku. Apakah Orang Indonesia sudah semakin separah itu kebodohannya?
Untuk saya pribadi, yang bukan seorang pakar ekonomi, Ekonomi adalah satu hal yang memiliki rantai yang panjang dan sangat bervariable. Ketika Ekonomi dirusak, belum tentu ada jaminan orang yang merusak bisa membenarkannya kembali. Sri Mulyani sekalipun yang sudah terkonfirmasi oleh dunia sebagai satu dari pakar ekonomi yang berpengaruh di dunia.
Namun otak penjahat memang selalu membutuhkan pihak yang dikorbankan, tanpa melihat berapa banyak kerusakan yang ditimbulkan selama mereka mencapai tujuan yang diinginkan. Sampai saat ini, saya tidak bisa melihat TEAM lain di Indonesia yang akan mampu menyaingin kepiawaian TEAM EKONOMI JOKOWI untuk membangun perekonomian di Indonesia.
Teman saya itu kemudian menambahkan lagi pandangannya bahwa strategi menggoyang ekonomi untuk melengserkan Jokowi sudah mulai dilakukan.
Wow! Apakah ini adalah jawaban kenapa banyak pakar tidak bisa melihat penyebab kenapa daya beli masyarakat digaungkan menurun? Karena secara angka, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak bisa dibilang jatuh apalagi terpuruk. Saya malah berpikir turunnya daya beli masyarakat karena peredaran uang di pasar menurun secara drastis karena adanya penggagalan korupsi yang dilakukan KPK begitu massive. termasuk OTT dimana uang yang ditemukan akhirnya masuk kas negara instead of menyebar dipasar karena dibelanjakan sebagai usaha membersihkan atau mencuci si uang haram. itu satu.
Kedua adalah adanya penegakan hukum dan peraturan atas barang-barang import yang masuk ke teritori Indonesia. Dulu kan penyelundupan dilakukan hampir untuk semua jenis barang. Mulai dari beras, garam, sampai hal-hal yang besar. Dan penyelundupan ini mengakibatkan persediaan barang di pasar menjadi banjir. Karena membanjirnya barang, maka harga menjadi murah. Jadi ketika masuknya barang-barang ilegal ini dihentikan atau dikurangi, maka persediaan barangpun jadi berkurang. Dan karena berkurangnya barang, maka harga otomatis akan naik dengan sendirinya.
Kita kan tahu, kalau membeli rambutan pas musimnya jauh lebih murah dibandngkan membeli rambutan dibulan yang bukan musimnya. Teori seperti inipun berlaku untuk barang lain. Supply and demand adlaah dasar dari prinsip ekonomi, bukan?
Alasan ketiga adalah karena sedang dilakukannya sila kelima dari Pancasila yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pemerataan harga diseluruh Indonesia membuat rakyat yang tinggal di Pulau Jawa dan pulai lain yang dekat dengan lingkaran kekuasaan merasa bahwa harga barang menjadi naik berlipat-lipat. Padahal ini karena subsidi untuk kebanyakan barang dicabut oleh pemerintah dan dananya dialihkan untuk membiayai aktivis yang lebih produktif seperti pembangunan infrastruktur. Sementara untuk rakyat yang tinggal jauh dari pusat kekuasaan merasakan harga menjadi lebih murah. Contoh nyata adalah Papua. Bertahun-tahun mereka membeli semua barang dengan harga yang jauh lebih mahal dibandingkan rakyat di Jawa.
kembali ke judul diatas bahwa lawan Jokowi sepertinya akan menggunakan Ekonomi sebagai alat untuk menggoyang Jokowi, sungguh satu keputusan yang sangat tidak bijaksana dan brutal. Dan kita? Apakah kita akan memilih pemimpin bangsa yang hanya mementingkan diri mereka sendiri?
Ketika krisis ekonomi melanda Indonesia, maka ini akan melanda seluruh Indonesia, tapi ketika penyembuhan dilakukan, tidak ada jaminan kondisi ekonomi akan membaik di seluruh Indonesia. Lalu bagaimana Pancasila dan UUD 1945 akan ditegakkan jika pengelola bangsa dan negara ini justru menjadi pihak yang MENCIPTAKAN bencana?
Saya pribadi berdiri untuk sama-sama susah dengan pemerintahan sekarang karena sudah terbukti bahwa Jokowi mampu menegakkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dengan segala resiko dan akibat yang ditimbulkannya.
Sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Write komentar