Senin, 07 Agustus 2017

Terima Kasih, Pak Basofi Telah Mewakili Kaum Laki-Laki Di Indonesia

Terima Kasih, Pak Basofi Telah Mewakili Kaum Laki-Laki Di Indonesia

Berita Dunia Jitu - Bagi Anda yang lahir pada tahun 2000-an ke sini, mungkin Anda bingung dengan judul artikel ini. Siapakah (Pak) Basofi? Apa kaitan atau jasa beliau dengan keberpihakan pada kaum laki-laki? Begini ceritanya.

Perkenalkan dahulu bahwa Basofi yang saya maksud memiliki nama lengkap Basofi Sudirman. Lelaki gagah ini pernah menjabat sebagai Kasdam I/Bukit Barisan (1986-1987), Wakil Gubernur DKI Jakarta (1987-1992), dilanjutkan sebagai Gubernur Jawa Timur (1993-1998).Setelah menjabat sebagai Gubernur Jatim, beliau memutuskan untuk pensiun dari dunia politik. Kebetulan, saya yang asli arek Suroboyo masih merasakan ayoman beliau karena pada rentang waktu 1993-1997 saya masih di Surabaya, sebelum berpindah ke Jawa Tengah karena melanjutkan sekolah (SMA).

Lantas, apa kaitan sosok dengan pangkat Mayjen (Purnawirawan) ini dengan kaum laki-laki? Begini. Menjelang akhir periode jabatannya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, beliau merilis single berjudul Tidak Semua Laki-laki, yang diciptakan oleh Leo Waldy. Video klip-nya sangat sering muncul di televisi sehingga bisa dikatakan pada masa itu, sosok Basofi Sudirman-lah yang membuat lagu dangdut tersebut dikenal sangat luas. Berkat lagu tersebut, Basofi menjadi sangat dikenal sehingga akhirnya menjabat sebagai Orang Nomor Satu di Jawa Timur.

Setelah populer, Meggy Z dan Yopie Latul boleh saja menyanyikan lagu ini, tetapi bagi saya, lagu ini sudah terlanjur melekat dengan Basofi Sudirman. Nah, bagi Anda yang masih juga belum ngeh dengan lagu tersebut, berikut saya kutipkan sebagian liriknya:

Tidak semua laki-laki / Bersalah padamu
Contohnya aku / Mau mencintaimu
Tapi mengapa / Engkau masih ragu

Hari ini, aku bersumpah/
Akan ku buka pintu hatimu/
Hari ini, aku bersumpah/
Izinkanlah aku / Untuk mencintaimu

Kar’na tanpamu/ Apa pun ku tak mau
Dia yang ku cinta / Pasti orang yang ku sayang

Lirik lagu di atas cukup ampuh untuk dipakai oleh para laki-laki ketika akan mendekati wanita pujannya, dan meyakinkan bahwa TIDAK SEMUA LAKI-LAKI bersalah atau akan memperlakukan wanita itu dengan tidak baik.

Lirik lagu yang juga mengandung niat yang baik dan tulus dari seorang laki-laki yang mencintai kekasihnya apa adanya. Tentu dengan harapan agar si wanita membuka pintu hati dan menerima si laki-laki sebagai kekasihnya.

Jika ditarik dalam konteks luas, sebagai pemimpin beliau hendak menyatakan bahwa Pemimpin yang satu ini tidak seperti laki-laki (pemimpin laki-laki) lainnya, yang mungkin dianggap dan terbukti tidak becus dalam memimpin. Setahu saya, beliau cukup berhasil membangun citra yang baik sebagai seorang pemimpin, baik ketika masih di Jakarta, maupun ketika di Jawa Timur.

Dan jika kita renungkan lirik lagu di atas dengan baik, kita para laki-laki patut berterima kasih karena beliau telah berpihak dan “menyuarakan” komitmen kaum laki-laki untuk menjadi laki-laki yang berbeda, dalam arti yang positif. Lirik lagu yang mengandung “petuah” agar sebagai laki-laki kita tidak sembarangan dalam mendekati dan meminang wanita. Berani mendekati, berani meyakinkan, berarti juga berani berkomitmen untuk menyayangi dan setia pada wanita yang sama. Biarkan saja para lelaki lainnya punya gaya hidup yang ngaco, tetapi kita jangan sampai “tertular” dengan ikut-ikutan ngaco juga. Ngerti ora, Son?!

****
Setelah sekitar tiga bulan lalu beliau digosipkan meninggal dunia, siang tadi (7/8) Mayjen (Purn) Basofi Sudirman benar-benar telah tutup usia. Pria kelahiran Bojonegoro, 20 Desember 1940 tersebut meninggal dalam usia menjelang 77 tahun di sebuah rumah sakit yang terletak di Jakarta.  Berbagai ucapan pun mengalir mulai dari para pejabat hingga netizen atas berpulangnya beliau ke hadapan Tuhan.

Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, setelah mendengar berit ini, menginstruksikan agar instansi pemerintah di Jawa Timur mengibarkan bendera setengah tiang sebagai tanda perkabungan sekaligus penghormatan kepada mantan Gubernur Jatim tersebut. Saya pun turut mengucapkan berbelasungkawa atas berpulangnya beliau. Kiranya diampuni segala dosa-dosanya dan semoga amal baik beliau diterima oleh Tuhan, juga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan keikhlasan.

Sekali lagi, terima kasih Pak Basofi Sudirman karena bapak saya anggap telah “mewakili” para lelaki karena memang tidak semua laki-laki memperlakukan wanita dengan tidak baik. Kami para lelaki siap untuk memperlakukan para wanita, terutama pasangan kami dengan sebaik mungkin.

Selamat jalan, Bapak Gubernurku. Tenanglah di sana …

Sumber

Tidak ada komentar:
Write komentar