Senin, 07 Agustus 2017

Dua Kali Pilgub Jawa Barat

Dua Kali Pilgub Jawa Barat

Berita Dunia Jitu - Suhu politik Jawa Barat masih belum memanas. Namun, sejumlah nama Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Barat 2018 mulai bermunculan. Dilansir dari halaman merdeka.com, Rabu (17/5/2017), nama-nama baru sudah mulai bermunculan. Seperti, Aa Gym, Wakil Ketua Komisi IV DPR Herman Khaeron, Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Kartiwa dan Kadin Jawa Barat Agung Suryamal.

Sebelumnya, Partai Amanat Nasional (PAN) akan mengusung Aa Gym untuk maju di Pilgub Jawa Barat. Bukan hanya itu, Tim Peneliti Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri (PPS UIN) Sunan Gunung Djati Bandung yang bekerjasama dengan Jaringan Masyarakat Peduli Demokrasi (JPMD) merilis sejumlah nama yang akan hadir di Pilgub Jawa Barat. Dalam survey tersebut, pihak PPS UIN dan JPMD merilis 13 nama. Di antaranya,  Ridwan Kamil (24,28%), Deddy Mizwar (18,65%), Dede Yusuf (15,68%), Dedi Mulyadi (10,70%), Iwa Karniwa (8,99%), Rieke Diah Pitaloka (8,58%), Nurul Arifin (5,58%), Desy Ratnasari (1,89%), Netty Prasetiyani (1,61%), Tb. Hasanudin (1,61%), Ineu Purwadewi (0,88%), Irfan Suryanegara (0,66%), Agung Suryamal (0,64%), dan 0, 25% beberapa nama lainnya.

Namun, nama tersebut masih belum final. Dengan survey tersebut, sejumlah nama bisa berbangga untuk mendapatkan dukungan kepada masyatakat. Namun, sebelumnya perlu diperhatikan rekam jejak dua kali Pilgub Jawa Barat. Seperti Pilgub Jawa Barat 2008 dan Pilgub Jawa Barat 2013. Pada Pilgub Jawa Barat 2008, terdapat tiga pasangan calon.Yakni, Ahmad Heryawan-Dede Yusuf , Agum Gumelar-Nu’man Abdul Hakim dan Danny Setiawan-Iwan Sulandjana.

Hasilnya pun cukup mengejutkan, pasangan Ahmad Heryawan-Dede Yusuf unggul dengan perolehan sekitar 40,37%  suara. Pasangan Agum Gumelar-Nu’man Abdul Hakim  35,34% , dan Danny Setiawan-Iwan Sulandjana (24,30%). Prediksi itu hampir mirip  hasil penghitungan cepat yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI). Lembaga ini melansir perolehan  Heryawan-Dede adalah 39,63%, Agum-Nu’man 35,56%, dan Danny-Iwan 24,81%. Dua lembaga penelitian lainnya, Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) dan PT Lingkaran Survei Indonesia (LSI) juga memprediksi kemenangan HADE.

Euforia pun langsung menyelimuti, terutama pada PKS sebagai partai utama pengusung pasangan itu. Di sisi lain, mesin politik partai lebih besar juga menunjukkan kinerja keropos! Pasangan AMan (Agum Gumelar-Numan Abdul Hakim) yang didukung PDIP,PPP,PKB,PBB,PBR,PKPB, dan PDS.

Pada saat itu, kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dikenak sebagai kader yang militansi dan loyalitas terhadap putusan pimpinan partai.  Sebagai partai modern yang tumbuh dari kampus, partai ini terkenal solid di semua bidang dan siap bekerja tanpa pamrih. Massa PAN juga dikenal sangat patuh pada semua yang sudah disepakati oleh Amien Rais sebagai pendirinya.


Analisis lain menyebutkan tentang pentingnya kepopuleran calon di mata masyarakat merupakan hal yang tak boleh dikesampingkan. Tak bisa disangkal, unsur kepopuleran datang dari figur Dede Yusuf yang merupakan artis beken era-80 sampai 90-an.Ini modal penting menarik massa, terlebih untuk kaum pemilih pemula.

Karena itu, kejutan terbesar tahun 2008 membuat banyak orang terhenyak. Betapa figur-figur baru dari mesin partai yang sangat kecil bisa menyalip tokoh besar di Jawa Barat (petahana dan mantan pejabat tinggi negara) yang disokong oleh partai mapan yang hadir sejak lama bersuara dominan. Hal tersebut juga terjadi pada Pilgub Jawa Barat 2013.

Pada saat itu terdapat lima pasangan calon. Bahkan pada saat itu, pasangan Aher-Deddy menang dengan perolehan suara sah 6.515.313 atau 32,39 persen, dikikuti pasangan Rieke Diah Pitaloka – Teten Masduki dengan jumlah suara 5.714.997 atau 28,41 persen, kemudian, pasangan Dede Yusuf Macan Effendi – Lex Laksamana Zainal Lan 5.077.522 atau 25,24 persen, Irianto MS. Syafiudin – Tatang Farhanul Hakim, 2.448.358 atau 12,17 persen , dan terakhir Dikdik Maulana Arif Mansur dan Cecep Nana Suryana Toyib, 359.233 atau 1,79 persen.

Partisipasi pemilih mencapai 63,85 persen, sedangkan suara sah keseluruhan se-Jabar mencapai 20.115.423 dan suara tidak sah mencapai 598.356. Daftar pemilih tetap (DPT) pada Pilgub Jabar 2013 jumlahnya mencapai 32,5 juta jiwa.

Dalam dua kali berturut-turut, Ahmad Heriawan menggandeng artis. Pertama Dede Yusuf dan Deddy Mizwar. Namun, pada Pilgub Jawa Barat 2013 ketika artis maju sebagai Calon Gubernur, nama tenar tidak membuatnya menang. Yakni, Dede Yusuf dan Rieke Diah Pitaloka. Kemungkinan pada Pilgub Jawa Barat 2018, pencalonan Deddy Mizwar sebagai Gubernur Jawa Barat akan kembali kalah.

Namun bedanya dengan Dede Yusuf, Deddy Mizwar tidak akan memiliki karir politik yang cemerlang. Setelah kalah dalam Pilgub Jawa Barat 2013, Dede Yusuf mencalonkan diri sebagai anggota legislatif. Namanya pun masuk dan menduduki sebagai ketua komisi IX dengan perolehan suara 142.939 suara.  Hal tersebut juga terjadi pada Rieke Diah Pitaloka. Dua sosok tersebut, masih terbilang baik setelah kalah di Pilgub Jawa Barat 2013.

Namun untuk nama lainnya, perlu memikirkan kembali untuk maju di Pilgub Jawa Barat 2013. Hal paling penting adalah bagaimana jika kalah dalam panggung politik tersebut. Setidaknya, kalah dalam panggung politik tidat membuat pada politikus berakhir di Rumah Sakit Jiwa (RSJ).

Sumber

Tidak ada komentar:
Write komentar