Selasa, 29 Agustus 2017
Nilai Spiritual HUT RI
Berita Dunia Jitu - Pada bulan Agustus, setiap tanggal 17 bangsa Indonesia selalu memperingati hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI). Tak terasa sudah 72 tahun kita merdeka. Peringatan hari kemerdekaan adalah sebagai wujud rasa syukur kepada Allah atas nikmat karunia kemerdekaan sebagai bangsa yang terbebas dari belenggu penjajahan. Kemerdekaan diraih dengan susah payah, mengorbankan harta, jiwa dan raga.
Peringatan itu juga sebagai penghargaan dan rasa terima kasih kepada para pejuang dan para pahlawan bangsa atas jasa-jasa mereka dalam ikut menghantarkan kemerdekaan Bangsa Indonesia dan mempertahankannya dari upaya penjajahan kembali oleh bangsa asing. Oleh karena itu tugas kita semua untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan ini dengan kerja keras dan kerja cerdas dalam membangun fisik dan mental, jasmani dan ruhani, agar tercapai masyarakat adil dan makmur, sesuai dengan cita-cita para pendiri bangsa.
Dalam pandangan agama, manusia hanya bisa berencana dan berusaha secara maksimal. Tercapai atau tidaknya usaha yang diperjuangkan sangat tergantung kepada iradat atau kehendak Allah. Jika Allah sudah berkehendak, maka tidak ada suatu kekuatan apapun yang bisa menghalangi (Laa hawlawala quwwata illa billah). Ini adalah pandangan iman Islam, dan ini pula yang terjadi dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaannya, melepaskan diri dari belenggu penjajah. Berkat perjuangan dan doa dari para pejuang dan orang teraniaya serta para alim ulama, bangsa kita bisa merdeka.
Hal ini tertulis dalam alinea kedua Pembukaan UUD 45; “Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia, telah sampailah pada saat yang berbahagia, dengan selamat sentosa, menghantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur”.
Dari alinea diatas terdapat maksud dan tujuan kita hidup bernegara, yaitu untuk bersatu, berdaulat serta mewujudkan keadilan dan kemakmuran. Namun sampai saat ini tujuan itu belum tercapai dengan baik. Keadilan belum tegak, kemakmuran belum merata.
Suksesnya perjuangan bangsa dalam memperjuangkan kemerdekaan, karena adanya pertolongan dari Allah. Pengakuan ini secara jelas diabadikan dalam Pembukaan UUD 45, yaitu; “Atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa serta didorongkan keinginan yang luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”.
Rangkaian kalimat diatas adalah sebagai pengakuan jujur dari para pendiri bangsa ini terhadap pertolongan Allah dalam proses pencapaian kemerdekaan bangsa Indonesia.
Sejarah mencatat selama tiga ratus lima puluh tahun, bangsa ini dijajah oleh Belanda, yang telah menguras kekayaan bangsa kita untuk kepentingan politik dan ekonomi negeri mereka. Yang berhasil mengusir penjajah Belanda dari negeri kita adalah tentara Jepang. Kemudian tentara Jepang kembali menjajah Indonesia selama tiga setengah tahun.
Selama dijajah Jepang, para pejuang kita tidak pernah berhasil mengusir penjajah Jepang dari Indonesia. Tapi yang berhasil mengusir Jepang adalah tentara sekutu, setelah mereka membom Hiroshima dan Nagasaki tanggal 15 Agustus 1945, sehingga penjajah Jepang menyerah tanpa syarat kepada tentara sekutu dan melepaskan daerah jajahannya termasuk Indonesia.
Karena adanya kekosongan pemerintahan inilah, maka Soekarno dan Hatta akhirnya memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Itulah kenyataan sejarah, yang berhasil mengusir penjajahan Belanda dan Jepang dari Indonesia, bukanlah karena semata-mata perjuangan fisik tentara dan pejuang Indonesia, melainkan karena “Atas berkat rahmat” dan pertolongan Allah SWT.
Pertolongan itu datang setelah bangsa Indonesia berjuang dan berikhtiar secara maksimal. Saat memproklamirkan kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, bertepatan dengan bulan Ramadhan, sehingga Soekarno dan Hatta membacakan teks proklamasi dalam keadaan berpuasa. Begitu sakral prosesi pernyataan kemerdekaan HUT RI saat itu, yang diwarnai nilai perjuangan dan spiritualitas agama.
Untuk menjawab berbagai persoalan kebangsaan dan bagaimana mengatasinya, Allah memberikan alternatif solusi, yaitu dalam surat Al-Anfal, 8 : 45, surat ini mengingatkan kita dengan bulan Agustus 45;
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.”(QS Al-Anfal, 8 : 45).
Ayat ini menyuruh kita untuk istiqamah dan berteguh hati dalam perjuangan meneruskan dan mengisi kemerdekaan bangsa serta melawan musuh-musuh bangsa yang bisa menjadi penghalang dalam mewujudkan cita-cita besar para pejuang bangsa, yaitu memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena itulah kita harus bisa lebih kreatif dan bersungguh-sungguh menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja secara mandiri, agar bisa mensejahterakan diri, keluarga dan masyarakat. Sisi ini yang masih lemah dengan banyaknya pengangguran dan kemiskinan dimasyarakat.
Bila hal ini tidak dilakukan maka bangsa Indonesia akan mendapatkan kesulitan, seperti di ingatkan kembali oleh Allah dalam firman-Nya surat 45 ayat 8, kebalikan dari ayat diatas, yatu;
“Dia mendengar ayat-ayat Allah dibacakan kepadanya kemudian dia tetap menyombongkan diri seakan-akan dia tidak mendengarnya. Maka beri kabar gembiralah dia dengan azab yang pedih.” (QS Al-Jatsiyah, 45 : 8).
Semoga dengan ayat ini kita senantiasa ingat kepada Allah dan mensyukuri rahmat kemerdekaan, agar menjadi negara baldatun thayyibatun warabbun ghafur, amin ya rabbal alamin.
Sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Write komentar