Sabtu, 19 Agustus 2017

Mata Najwa Coba-Coba Serempet Perpolitikan

Mata Najwa Coba-Coba Serempet Perpolitikan

Berita Dunia Jitu - Kita dikejutkan oleh pemberitahuan resmi lewat akun twiter @NajwaShihab bahwa acara “Mata Najwa” berhenti tayang terhitung mulai dari tanggal 8 Agustus 2017.   Memang ada apa sih ?     Apa Najwa Shihab melakukan kesalahan sehingga acara yang selama ini dilakoninya harus berhenti?    Mana yang benar, berhenti atas kemauan Najwa sendiri atau dihentikan oleh Metro TV?

Patut disayangkan kalau benar-benar bubarnya acara “Mata Najwa” tersebut.   Karena acara “Mata Najwa” tersebut adalah acara favorit banyak orang.    Najwa Shihab sungguh cerdas dalam melakukan sesi wawancara.    Bahkan mengajukan pertanyaan cerdas ,pedas bahkan menjebak narasumber ( yang diwawancarai).    Sehingga narasumber jadi tergagap-gagap karena terbongkar sisi lainnya.    Rasa penasaran banyak orang terjawab sudah.    Dan banyak orang jadi tahu yang sebenarnya tentang narasumber, baik dalam pemikiran maupun perilaku.

Narasumber bukan orang sembarang loh, dari orang populer, artis, pejabat sampai presiden.    Yang jadi korban jebakan seperti Farhat Abbas, Rhoma Irama, Angel Legla, Agus Yudhoyono dan masih banyak lagi.    Tetapi tidak semua usaha nakal ala Najwa Shihab berhasil.    Malah Najwa Shihab pernah salah tingkah atau mati kutu.    Pernah dialami nyata oleh Najwa Shihab saat menghadapi Iqnatius Jonan , Habibie

Pendek kata, acara “Mata Najwa” sungguh menghibur dan menambah wawasan kita tentang siapakah nara sumber.  Najwa Shihab memang harus cerdas demi namanya kian populer.    Narasumber juga harus cerdas memanfaatkan acara “Mata Najwa” untuk promosi atau meningkatkan imagenya di mata masyarakat.    Tinggal mana yang lebih cerdas, Najwa Shihab atau narasumber.

Bisik-bisik, dapat sedikit bocoran dari Farhat Abbas.    Komisi narasumber acara “Mata Najwa” kelewat sedikit, dikasih cuma Rp. 500.000.    Dibandingkan dengan narasumber di acara “bukan empat mata”, dikasih lebih banyak yaitu Rp 2 jutaan.

Acara “Mata Najwa” berhenti setelah wawancara eksklusif di Singapura dengan narasumber Novel Baswedan.    Pasti kita semua sudah tahu , wajah Novel Baswedan penyelidik KPK disiram air keras.    Sehingga alami kebutaan / kerusakan kedua matanya.    Sekarang sudah mendingan setelah menjalani operasi mata di Singapura.

Timbul prasangka publik, penyiraman air keras ke wajah Novel Bawedan pasti berkaitan dengan kasus-kasus yang diselidikinya.   Tidak hanya kasus e-KTP, juga banyak kasus besar yang ditangani Novel Baswedan.   Memang resiko besar dalam menyelidiki kasus yang melibatkan orang yang berpengaruh / kuat dalam perpolitikan Indonesia.


Sepanjang pengamatan otak cangkok saya,dari awal sampai sekarang wawancara Najwa Shihab selalu seputar ketokohan narasumber atau karakter narasumber.    Sudah mencapai 510 episode, belum termasuk episode wawancara Novel Baswedan.    Tetapi belum pernah ada wawancara menyentuh kasus / peristiwa yang menjerat narasumber.

Ahok pernah diwawancari Najwa shihab sebatas tentang program kerja pemerintah DKI dan pemikiran Ahok.    Tetapi belum pernah ditanya seputar demo terkait penistaan agama.

Timbul dugaan di otak cangkok saya, Najwa Shihab kecewa dengan lambannya proses penyelidikan kasus penyiraman air keras ke wajah Novel Basewdan.    Najwa Shihab juga jengah dengan perilaku media massa yang diam membisu.

Maka dengan kesadaran penuh akan resiko, Najwa Shihab berani ambil langkah politik yang kelak memaksa percepatan penegakan hukum terkait kasus penyiraman air keras tersebut.    Dan sangat sengaja menyerempet perpolitikan dengan konsekuensi mengorbankan acara “Mata Najwa” .    Penyerempetan perpolitikan oleh Najwa Shihab baru pertama kali dan juga terakhir kali.

Acara “Mata Najwa” secepatnya ditutup agar tekanan terhadap Najwa Shihab tidak membesar.    Dan juga mengingat Najwa Shihab bukanlah orang yang ahli dalam urusan perpolitikan, bahkan dalam keluarga besar Najwa Shihab, tidak ada yang jadi politikus, malah kebanyakan yang jadi ulama atau pakar Islam.

Sayangnya ,tayangan wawancara Najwa Shihab dengan Novel Baswedan di Metro TV tidak seutuhnya, kebanyakan diedit.    Kecurigaan Novel Baswedan tidak diungkapkan dalam tayangan wawancara tersebut.

Dulu Novel Baswedan pernah bilang kepada media massa , bahkan menyebutkan jabatan seseorang (bukan nama orang ) yang kiranya jadi dalang di balik penyiraman air keras tersebut.   Seseorang tersebut adalah orang penting dan punya posisi strategis di pemerintahan pusat.

Usaha Najwa Shihab berhasil, sehingga presiden Jokowi perintahkan Kapolri , Tito Karniavan mempercepat proses penyelidikan terhadap Novel Baswedan.

Jadikan alasan kesibukannya menjadi “duta baca periode 2016-2020” sebagai pembenar penghentian acara “Mata Najwa”.     Bisa dimaklumi, bermain di dunia politik terlalu beresiko , bahkan bisa hilang nyawa.   Najwa Shihab cuma terjun sebentar di perpolitikan dan langsung keluar.

Otak cangkok saya sedap-sedap ngeri lihat perpolitikan Indonesia.

Sumber

Tidak ada komentar:
Write komentar