Kamis, 10 Agustus 2017

AHY Temui Jokowi Di Istana

AHY Temui Jokowi Di Istana

Berita Dunia Jitu - Putra tertua Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono memiliki agenda untuk mendatangi Istana Merdeka hari ini, 10 Agustus 2017. Agenda resmi yang diberikan oleh Kepala Komunikasi The Yudhoyono Institute, Ni Luh Putu Caosa Indryani, mengatakan bahwa pertemuan mereka berdua adalah untuk memperkenalkan The Yudhoyono Institute.

Entah apa yang menjadi program studi yang disajikan kepada masyarakat. Caosa mengatakan bahwa pertemuan ini memang sudah direncanakan jauh-jauh hari. Dengan demikian kedatangan AHY tidak tiba-tiba, seperti ‘nyanyian’ Antasari H-1 sebelum proses pemilihan kepala daerah DKI Jakarta.

Mantan calon gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 ini berada di kubu Demokrat, partai yang diketuai oleh sang pepo, Susilo Bambang Yudhoyono. Sebagaimana yang kita tahu, selama ini Demokrat adalah salah satu partai yang pernah memenangkan pilpres 2004-2009 dan 2009-2014. Dengan kekuasaannya selama 10 tahun, rasanya sulit untuk merelakan kekuasaan dialihkan kepada Jokowi.

Melihat bagaimana sikap Jokowi yang ‘intoleran’ terhadap aksi-aksi korupsi, tentu membuat banyak pihak ketar ketir, dan cenderung menjelek-jelekkan Jokowi. Selain Prabowo, SBY pun masuk ke dalam kelompok yang tidak suka dengan Jokowi.

Lihat saja dari setiap tindak tanduknya. Pertemuan Prabowo dan SBY pun diprediksi sebagai pertemuan nasi goreng yang tidak jelas. Bahkan terlihat mengolok-olok Presidential Threshold yang sebenarnya disepakati bersama di DPR-RI. Kader partai Gerindra dan PKS memang jelas-jelas terlihat konyol di dalam tindak tanduknya.

Partai-partai yang sempat bermasalah khususnya di dalam isu-isu yang panas, memang sudah jelas bermasalah. Namun hebatnya Demokrat, mereka lebih terlihat tenang, meskipun mereka makan dalam. Ibarat sebuah peribahasa ‘Diam-diam makan dalam’, itulah yang dikerjakan oleh Demokrat.

Lihat saja mantan menpora dari partai biru tersebut yang ketahuan melakukan tilep barang-barang di kantor menpora. Bahkan sampai panci pun ketahuan ditilep. Ah sudah lah. Semakin lama membahas, rasanya membuat mual perut ini saja.

Lantas apa yang menjadi agenda ‘tak resmi’ dari pertemuan antara Jokowi dan AHY? Apakah ada penggalangan dukungan, atau malah menyatakan dukungan? Apakah sang pepo terlalu malu untuk menyatakan dukungannya kepada Presiden Jokowi, sehingga ia harus menyuruh anaknya yang sulung sebagai tameng terdepan harga diri? Hmm.


Semua analisis bisa terjadi, namun entah mengapa saya rasa ada agenda-agenda yang tak tercatat akan dilakukan. Manuver politik dari partai biru ini terkenal dengan manuver senyap.

Diam-diam makan dalam, begitulah kura-kura apa yang dikerjakan. Spirit dari partai ini sangat senyap. Mereka harus dipertimbangkan sebagai salah satu partai yang membebani negara.

Ternyata sulit sekali jika kita harus mengacuhkan partai ini seperti mengacuhkan partai Perindo dan Gerindra. Demokrat itu cukup besar suaranya. Bayangkan saja selama 10 tahun berkuasa di Indonesia, berapa banyak simpatisan yang dapat dijala oleh partai ini. Maka sebenarnya kekalahan AHY dalam pilkada DKI Jakarta, merupakan suatu hal yang cukup bersejarah.

Jarang-jarang kita mendengar suara rintihan kekalahan partai biru tersebut selama sepuluh tahun sejak tahun 2014 ini. Butuh sebuah momen yang greget untuk membuat partai tersebut goyah. Sebenarnya kejadian yang mengagetkan dari nyanyian Antasari, merupakan sebuah aksi yang mau tidak mau harus diakui sebagai penggerus suara AHY.

Lantas bagaimana kunjungan AHY ke Jokowi akan berdampak kepada Partai Demokrat? Rasanya pertemuan yang membahas mengenai perkenalan The Yudhoyono Institute menjadi sebuah ‘formalitas’ yang biasa terjadi. Mungkinkah ada udang di balik batu? Atau jangan-jangan ada bau badan di balik ketiak?

Rasanya lebih tepat jika kita hanya menunggu klarifikasi dari istana mengenai hal ini. Karena untuk mengetahui dari Demokrat, rasanya hampir mustahil untuk kita mengetahui pemberitaan yang benar dan netral. Semoga saja dengan pertemuan AHY dan JKW menjadi pertemuan konsolidasi antara generasi muda dari Demokrat dengan pekerja yang sangat luar biasa, Joko Widodo.

Semoga saja dengan kedatangan AHY ke Istana berjumpa dengan Joko Widodo, rekonsiliasi antara generasi muda Demokrat dengan wakil rakyat yang paling dicintai rakyat dapat terjalin dengan baik. Kita tentu sadar bahwa generasi lama Demokrat hampir mustahil berdamai dengan diri mereka, apalagi dengan Joko Widodo yang begitu dicintai rakyat.

Sumber

Tidak ada komentar:
Write komentar