Kamis, 10 Agustus 2017
Nasib Buni Yani Kini Di Ujung Tanduk
Berita Dunia Jitu - Siapa yang tidak kenal Buni Yani? Semua orang mengenalnya. Dari Sabang sampai Marauke pasti pernah melihat wajah imut Buni Yani. Bahkan warga yang tinggal di pelosok-pelosok dunia dan di pulau-pulau terluar Indonesia mengenal wajah Buni Yani. Bisa jadi hewan juga mengenal Buni Yani. Tapi karena hewan tidak bisa bicara sehingga orang tidak tahu kalau ada hewan yang mengenal Buni Yani.
Buni Yani adalah tokoh hebat dan pahlawan medsos Indonesia. Saking hebatnya Buni Yani ada satu lagu spesial yang diciptakan untuknya. Berikut liriknya. “Siapa dia? Buni Yani, pembela kebenaran, pembasmi kejahatan. Inilah dia Buni Yani. Sikapnya lucu, tingkahnya aneh. Seperti orang kurang ingatan dan tak sadar. Dia selengek’an tapi suka bikin rusuh. Buni Yani disukai kaum radikal. Buni Yani emang keren”.
Ketenaran Buni Yani tidak didapatkannya dengan mudah, tapi melalui proses perjuangan berdara-darah. Mungkin sebagian orang melihat Buni Yani hanya dari permukaannya saja, yaitu pria ganteng yang sukses. Padahal kisah hidup Buni Yani penuh dengan liku-liku.
Kita tahu bahwa Buni Yani adalah seorang warga biasa yang mampu menjatuhkan gubernur DKI Jakarta hanya dengan mengupload potongan video pidato Ahok di facebook. Ilmu Riziek tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Buni Yani. Riziek yang berusaha keras mati-matian menjatuhkan Ahok dengan menerbitkan gubernur tandingan, mendemo dan menyebar spanduk provokatif tapi selalu gagal. Buni Yani, hanya bermodal jempol doang, Ahok langsung tumbang. Tidak hanya kehilangan jabatan akibat Buni Yani, Ahok juga harus mendekam di rumah tahanan. Begitu hebatnya Si Buni Yani.
Buni Yani juga memiliki kehebatan yang lain yaitu memiliki kemampuan negosiasi dan kreatif. Dengan kemampuannya Buni Yani mampu mendapatkan pengacara secara gratis. Tidak tanggung-tanggung, pengacara tersebut suami Fahira Idris anggota DPD-RI. Fahira Idris juga sangat kagum dengan Buni Yani, sampai-samapi dia menyebut Ustad Buni Yani. Dan di twitternya juga sering menyanjung dan berdoa untuk kebaikan Buni Yani.
Kreativitas Buni Yani, mampu menghasilkan uang dengan menjual mug. Saat ini Buni Yani sedang menghadapi masalah hukum, sehingga harus berhenti bekerja jadi dosen. Hal ini mebuat perekonomian Buni Yani jadi goyang. Untuk itu Buni Yani berjualan mug dan telah menjadi pengusaha cangkir alias mug.
Buni Yani juga sedang diuji. Dia ditetapkan tersangka oleh aparat kepolisian atas kasus penyebaran SARA dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara. Penetapan tersangka ini adalah ancaman bagi aktifitas dakwahnya. Buni Yani tidak ingin jualan cangkirnya bangkrut dan aktivitas sosmed yang membesarkan namanya berhenti gara-gara mendekam di penjara.
Apalagi Buni Yani adalah pahlawan. Seharusnya dia mendapat penghargaan dari presiden dan PBB bukan malah dipenjarakan. Bahkan bila perlu Buni Yani mendapatkan Nobel Perdamaian. Karena ulah Buni Yani hampir terjadi kerusuhan besar di Indonesia. Bersyukur kita punya Presiden, Kapolri dan Panglima TNI yang memiliki kemampuan komunikasi massa diatas rata-rata, sehingga kerusuhan dapat dihindarkan.
Saat ini Buni Yani sedang menjalani persidangan atas kasus hukum yang menimpanya. Persidangan sudah berjalan beberapa kali. JPU juga telah menghadirkan saksi-saksi yang memberatkan Buni Yani. Bahkan rencananya Selasa (08/08/2017) JPU akan menghadirkan Ahok sebagai saksi yang turut memberatkan Buni Yani. Tapi Ahok berhalangan hadir.
Ahok tidak hadir, adalah bentuk kebesaran hatinya yang telah memaafkan Buni Yani. Momen ini sebenarnya kesempatan bagi Ahok untuk menyampaikan segala uneg-unegnya dan kebenaran yang dia punya. Namun Ahok berjiwa besar. Terlalu kecil baginya untuk mengurusi masalah hukum Buni Yani. Ibadah, baca kitab suci, menulis, olahraga dan baca buku tentu lebih penting bagi Ahok dari pada hadir di sidang provokator perusak bangsa dan negara yang sebentar lagi juga akan mendekam di penjara.
Mudah-mudahan Buni Yani segera sadar kalau dia sebenarnya dimanfaatkan oleh oknum yang berusaha mendapatkan kekuasaan. Lihat saja gubernur DKI terpilih, tidak pernah mengunjungi Buni Yani. Padahal kontribusi Buni Yani sangat besar terhapat keberhasilannya. Nasib si Buni Yani mirip-mirip dengan lyric lagu dangut “orang makan nangkanya, aku dapat getahnya”. Kasihan.
Sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Write komentar