Sabtu, 26 Agustus 2017
Setelah Papua, Kebijakan BBM Satu Harga Berlaku Di Halmahera
Berita Dunia Jitu - Jokowi kembali menegaskan bahwa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah hal yang mutlak dan bukan sekedar kata-kata. Oleh karena itu, beliau kembali melakukan terobosan fenomenal yang mengamalkan sila kelima tersebut.
Setelah menerapkan kebijakan satu harga BBM di Papua, Jokowi kembali menerapkan kebijakan tersebut di Halmahera, Maluku Utara. Tepatnya di delapan kecamatan di Kabupaten Halmahera Selatan yang biasanya membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dan premium seharga 12.000 rupiah per liternya. Kini mereka hanya mengeluarkan uang sekitar 6.500 rupiah per liternya untuk mendapatkan BBM tersebut.
Dahulu, selain harus membayar 12.000 rupiah per liternya, masyarakat di sana juga hanya bisa membeli maksimal lima liter. Selain dibatasi, BBM juga sulit diperoleh. Oleh karena BBM sulit diraih, masyarakat Kabupaten Halmahera Selatan yang kebanyakan berprofesi sebagai petani ladang dan nelayan ini kesulitan untuk menjalankan aktivitasnya.
Menurut Syamsul yang merupakan warga kampung Busua, kecamatan Kayoa Barat, Kabupaten Halmahera Selatan, ladang masyarakat berada pada pulau yang terpisah dengan kampung mereka tinggal. Untuk mencapai ladang tersebut, mereka harus naik perahu dengan waktu perjalanan selama satu jam. Selain itu, menurut Syamsul perjalanan dari kampung ke ladang menghabiskan sekitar tiga liter minyak per perjalanan pulang-pergi nya. Oleh karena BBM sulit didapat, maka penduduk di daerah tersebut hanya pergi dua kali dalam seminggu ke ladangnya.
Namun itu hanyalah masa lalu. Kini masyarakat di Kabupaten Halmahera Selatan bisa menikmati BBM dengan harga 6.500 rupiah per liteenya. Selain harganya murah, BBM tersebut juga mudah didapat karena di sana sudah terdapat sebuah SPBU sehingga mempermudah mereka untuk pergi ke kebun setiap harinya.
Dengan dibangunnya SPBU di daerah tersebut, tentu masyarakat dimudahkan dengan adanya depot pengisian bahan bakar tersebut. Akses mereka untuk menuju ke ladang bisa semakin mudah karena BBM mudah didapat. Apabila mereka dapat pergi ke ladang setiap hari maka perawatan kepada tanaman akan lebih intens sehingga pertumbuhan tanaman akan semakin baik yang tentu akan mengakibatkan hasil panen akan lebih baik.
Jokowi benar-benar memperhatikan seluruh warganya baik yang tinggal di daerah perkotaan sampai yang tinggal di daerah pelosok. Jokowi tahu apa yang dirasakan oleh warganya sehingga ia sendiri tahu apa yang harus diputuskan. Pembangunan SPBU di Kabupaten Halmahera Selatan inilah contohnya. Jokowi sadar bahwa produktivitas masyarakat di sana terhambat karena sulitnya akses untuk mendapatkan BBM. Oleh karena itu ia membangun sebuah SPBU untuk mempermudah masyarakat di sana mengamalkan slogan Jokowi yang selalu ingin bekerja.
Menurut Bupati Halmahera Selatan, Muhammad Kasuba, sejak Indonesia merdeka dari tahun 1945, baru kali ini daerahnya merasakan harga bahan bakar minyak setara dengan harga bahan bakar minyak di Pulau Jawa. Sebelum dibangunnya SPBU, Kasuba juga mengatakan bahwa untuk mendapatkan bahan bakar minyak, masyarakat harus menunggu kapal agar bisa mendapatkan BBM.
Penulis ikut senang ketika ada saudara sebangsa dan setanah air yang senang karena Jokowi mengabulkan keinginan mereka. Selama ini banyak dari mereka yang tinggal di pelosok hidup serba ketertinggalan dari mereka yang tinggal di perkotaan. Banyak daerah di Indonesia yang masih berada dalan status tertinggal, oleh karena itu, pemerintah selalu mengusahakan daerah tersebut agar keluar dari status tertinggalnya.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah kebijakan BBM satu harga yang telah diterapkan di beberapa wilayah di Tanah Air, terutama daerah Indonesia Timur yang selama ini bak dianaktirikan oleh pemerintah. Namun kini masyarakat Indonesia Timur harus sadar bahwa daerah mereka kini sedang dimajukan oleh Jokowi.
Namun apa yang dikerjakan oleh Jokowi ini selalu salah oleh pihak-pihak yang membenci beliau. Pihak-pihak yang benci kepada Jokowi ini selalu mengatakan bahwa apa yang dilakukan Jokowi ini hanya pencitraan belaka dan hanya mencari popularitas jelang Pilpres 2019.
Namun penulis berani membungkam nyinyiran pembenci beliau. Kepada para pembenci coba kondisikan diri kalian sebagai masyarakat yang tinggal di daerah yang tertinggal dimana untuk memperoleh BBM, bahan pangan, hingga sinyal internet sulit, pasti kalian berharap kepada pemerintah untuk memberi solusi kan? Saat pemerintah sudah bertindak eh malah dibilang pencitraan, maksudnya apa? Nanti kalau gak dibantu bilangnya pemerintah mengucilkan mereka, hadeh.
Terima kasih Bapak Jokowi karena telah memudahkan akses masyarakat di Kabupaten Halmahera Barat untuk mendapatkan BBM dengan harga yang murah. Berkat Bapak, mereka bisa berpergian ke ladangnya setiap hari. Berkat kebijakan Bapak juga mereka lebih produktif sekarang. Terima kasih, Pak! Semoga tetap membangun Indonesia agar bisa sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Write komentar