Selasa, 29 Agustus 2017
Ide Jenius Kaos Kecebong Kaesang Yang Tidak Dijual Di Bumi Datar
Berita Dunia Jitu - Ada-ada saja putra bungsu Presiden kita nih. Pertama jadi vloger. Video-video yang Kaesang buat cukup menggelitik dan meramaikan jagat Youtube. Mulai dari video keseharian dia di kamar kos-nya dulu waktu masih bersekolah di Singapura, sampai video dia yang menjadi sangat amat viral bahkan sampai dilaporkan segala ke kepolisian karena Kaesang di tuduh sudah melakukan pelecehan dengan kata-kata “Ndeso”nya.
Saking bodor nya anak presiden ini, yang melaporkan dia ke kepolisian juga ngga kalah bodor. Bodor itu bahasa Sunda yang artinya kocak. Video Kaesang yang lain yang juga viral adalah ketika Kaesang berpanco dengan Pak Jokowi, dimana keduanya hanya mengenakan kaos oblong. Lalu video soal gaya rambut Kaesang yang dibilang seperti batok kelapa oleh sang Bapak. Kayaknya ga ada deh, vlog Kaesang yang serius. NAmun dibalik kekocakkannya, vlog-vlog Kaesang membawa pesan-pesan yang santai tapi langsung kena sasaran.
Sekarang, apa yang Kaesang lakukan adalah membuat dan menjual kaos t-shirt. Kaos t-shirt yang diproduksi Kaesang bukan sembarang kaos t-shirt biasa. Well, bahan dan model kaos t-shirt-nya sih biasa, yang luar biasa itu adalah gambar yang Kaesang pilih untuk kemudian menjadi ciri khas dari dagangannya, yaitu kecebong atau bayi katak. Tapi kalau kita lihat lebih details, menurut saya design si kecebong itu kok jadi lebih mirip dengan Kermit yah? Ya, Kermit si katak hijau, karakter pemimpin yang disayang dan disegani pada seri televisi jaman dulu, The Muppet Show. Dan trade mark yang dipakai untuk kaos t-shirt kecebong ini adalah “Sang Javas” yang artinya Sang, dari ujung namanya dia Kae-Sang, sedangkan Javas adalah bahasa Sangsekerta yang artinya “cepat”.
Harga yang dipatok adalah Rp 150.000 dengan kemasan yang sangat memukau. Wah harganya mahal ya? Nggalah, Rp 150.000 untuk sebuah kaos yang memiliki nilai dagang yang tinggi termasuk murah lah. Selain bahan yang dipakai adalah katun bambu, Kaesang juga menomori setiap kaosnya. Untuk produksi yang pertama dipasarkan ini jumlahnya 1000 buah, maka Kaesang memberi nomor di bagian belakang kaosnya dengan nomor 1 sampai 1000. Jadi setiap kaos memiliki nomor yang berbeda.
Menurut Kaesang, ada 3 hal yang perlu diperhatikan dari kaosnya, yaitu :
1. Berkualitas, karena terbuat dari katun bambu yang adem dan nyaman ketika dipakai.
2. Berbeda, karena menurut Kaesang tidak ada kaos t-shirt dengan gambar kecebong dan nomor seri dibagian belakangnya.
3. Menguntungkan. Menguntungkan siapa, Kaesang? Well, bukan menguntungkan tapi bisa jadi kenang-kenangan. Sama halnya dengan baju kotak-kotak Jokowi dan Ahok dulu waktu Pilkada 2012, saya simpan baju kotak-kotaknya dilemari.
Pesan Dibalik Dagangan
Jujur saja, saya tersenyum geli melihat sepak terjang Kaesang yang sekarang. Sepertinya anak bungsu Pak Jokowi ini memiliki bakat seperti bapaknya. Yaitu piawai dalam menyampaikan pesan pada masyarakat.
Bukan lagi rahasia kalau para pendukung Presiden Jokowi menyebut dirinya “Kecebong”. Kalau debat dengan penduduk Bumi Datar dimedia sosial, para penentang pemerintah dan hater Jokowi, memanggil pendukung Jokowi dengan panggilan “Cebong”. Padahal, buat saya, kecebong itu memiliki arti lain yaitu “KEren-CErdas-Tidak SomBONG”. Saya kalau diteriakin sama orang-orang Bumi Datar, “Dasar kamu cebong!” jujur saja, saya merasa bangga. Merasa sudah di akui oleh Pak Jokowi juga!
Pemilihan merek dagang juga terbilang cerdas! Sang Javas! Enak dibacanya dan terdengar keren sekali.
Tapi, kenapa Kaesang memilih kata Javas yang memiliki arti “cepat”? Apanya yang cepat, Mas? Lalu pikiran saya menerawang pada Pak Jokowo yang bekerja begitu cepat, memicu seluruh jajarannya untuk bekerja cepat dan kata-katanya yang bialng bahwa hanya negara yang CEPAT yang bisa mengalahkan Indonesia, bukan negara yang kuat. Berpuluh tahu Indonesia di kadalin sama Singapura, Malaysai dan beberapa negara cepat lainnya.
Dan kecebong itu sendiri memiiliki sebuah filosofi yang kalau dilihat lebih jeli, filosofi kecebong ada semuanya pada diri Jokowi:
1. Kecebong adalah binatang yang bermetamorfosa sempurna. Setelah besar, disebut katak. Katak adalah salah satu binatang paling lemah tetapi sangat lincah bergerak. Jokowi mengibaratkan bahwa masyarakat kecil atau yang kurang beruntung hendaknya jangan menyerah oleh keadaan, tetapi harus kuat menghadapi pelbagai cobaan dan tekanan hidup, maka dari itu teruslah bergerak seperti katak agar menemukan jalan untuk hidup dan jati diri.
2. Katak adalah binatang amphibi, artinya hidup di dua alam. Di darat, katak bisa bertahan hidup, begitu di air. Jokowi berharap manusia harus seperti katak untuk bertahan hidup. Jika di darat tidak dapat memperoleh penghasilan, ubahlah orientasinya untuk mencari penghasilan di laut, atau dari hasil laut.
3. Suara Katak sangat alami, mampu membangun semangat hidup dan optimisme dalam bekerja, berbeda dengan suara mesin kendaraan bermotor yang hanya menghadirkan manusia dalam pelbagai persaingan dan tekanan. Jokowi ingin menikmati suasana kerja yang alami dengan kehadiran suara katak tanpa harus menghilangkan hobbi yang lain, yakni kegemarannya yang lain sebagai penikmat musik rock.
Bukan hal yang mustahil bila di Pipres 2019 nanti, kubu Jokowi menggunakan ‘kecebong’ sebagai maskot kampanyenya dan warna hijau sebagai warna seragam yang dipakai.
Saya lebih geli lagi kalau berpikir, apa mungkin kaos kecebongnya Kaesang ini dijual di Bumi Datar?
Sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Write komentar