Jumat, 25 Agustus 2017
Zulkifli Hasan Maju Pilpres 2019, Prabowo Gigit Jari
Berita Dunia Jitu - Partai Amanat Nasional (PAN) memang membelot dengan partai pendukung pemerintah. Tanda-tanda tersebut semakin kontras dengan keinginan PAN untuk mengusung calon sendiri. Beberapa hari terakhir ini, PAN mengeluarkan statmen akan mengusung Zulkifli Hasan untuk menjadi calon presiden pada 2019. Walaupun, statmen itu tidak hadir langsung dari mulutnya.
Keputusan Zulkifli Hasan maju di Pilpres 2019 akan diputuskan 2018, nanti. Bahkan khusus internal PAN, sosok untuk dijadikan calon di Pilpres 2019 tidak ada lagi. Sehingga, Zulkifli Hasan merupakan sosok tunggal PAN untuk maju di Pilpres 2019. Sedangkan, nama Amin Rais hanya dianggap sebagai dewan penasehat PAN saja. Namun, tidak menjadi sosok kuat untuk maju di Pilpres 2019.
Nampaknya, PAN akan bermain aman. Nama Zulkifli Hasan hadir berdasarkan usungan dari kader-kader partai. Pada akhirnya, Zulkifli Hasan akan menerima keputusan tersebut dan maju untuk pilpres 2019. Di sisi lain, PAN juga berkomitmen untuk tetap berkomitmen kepada pemerintahan Jokowi-JK hingga akhir periodenya.
Namun, hal tersebut diprediksi menggangu kinerja pemerintah. Di mana sosok Zulkifli Hasan ini akan hadir dan bertindak seolah-seolah yang bisa mengambil kebijakan. Bahkan, Zulkifli Hasan turun menjadi sosok yang arif dalam menyikapi isu pemerintahan.
Nama Zulkifli Hasan muncul ini, sepertinya berusaha memecah partai-partai islam yang mendukung Jokowi untuk Pilpres 2019. Dalam beberapa kegiatan sejumlah tokoh PAN, mulai menyelipkan tradisi Nahdatul Ulama (NU). Bahkan, beberapa kali kegiatan Zulkifli Hasan mulai mendatangi sejumlah pesantren NU di daerah.
Bila mana jadi Zulkifli Hasan maju di Pilpres 2019, Zulkifki Hasan akan mengambil sejumlah suara orang-orang NU. Di sisi lain, PAN akan menerima suara penuh dari Muhammadiyah. Walaupun begitu, partai yang langsung berafiliasi dengan NU sudah sangat jelas berpihak. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan mendukung Jokowi untuk kembali maju di Pilpres 2019.
Majunya Zulkifli Hasan maju akan memecahkan hal tersebut. Dengan kata lain, PAN akan mengajak koalisi PKB dan PPP untuk berkoalisi mendukung Zulkifli Hasan. Tidak menutup kemungkinan PAN juga akan menarik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk berkoalisi.
Kembali mengingat pada Pilpres 2014, PPP sebenarnya tidak mendukung Jokowi-JK. Namun setelah Jokowi-JK menang, PPP merapat kepada pemerintahan yang sah. Hal serupa juga terjadi kepada PAN. Sedangkan, PKB adalah partai awal yang mendukung Jokowi-JK. Minimalnya, pada pilpres 2019 akan menarik PPP dari komitmennya terdapat mengusung Jokowi di Pilpres 2019.
Di sisi lain, PAN juga memiliki hubungan baik dengan Partai Demokrat. Selama ini, Partai Demokrat bisa jadi akan merapat kepada PAN. Artinya, diprediksi juga PAN akan mengusung Zulkifli Hasan koalisi yang dihasilkan adalah Partai Demokrat, PPP dan PKS. Artinya, Partai Gerindra tidak akan berkoalisi dengan siapapun.
Bahkan, Partai Gerindra tidak akan bisa mengusung Prabowo sebagai calon Presiden. Pada Pilpres 2019 nanti, diprediksi hanya akan Zulkifli Hasan yang akan melawan Jokowi. Tidak bisa masuknya Prabowo sebagai calon presiden merupakan sejarah baru ranah politik di Indonesia. Hal ini juga menjadi tahun terburuk bagi Partai Gerindra.
Namun, sosok Zulkifli Hasan juga menjadi sosok baru yang masih segar. Namun, sosok baru tersebut sepertinya akan pesaing dari bagi Prabowo. Di mana Prabowo merupakan sosok yang selalu menjadi calon yang gagal. Kemungkinan besar, pendukung Prabowo yang mulai jenuh akan pergi ke sosok baru.
Namun, sosok Zulkifli Hasan ini harus lebih tinggi dari Jokowi. Terutama pada kinerja-kinerja nyata yang dibangun oleh Jokowi. Pembangunan Jokowi dijawab dengan angka nyata yang menakjubkan. Begitu juga, dengan infrastruktur yang sangat baik.
Sosok ramah tamah dari Zulkifli Hasan ini harus diiringi juga kinerja dari MPR. Lalu apa yang sudah dilakukan oleh MPR?
Dalam Undang-Undang kinerja MPR sudah sangat jelas. Namun, selama ini MPR hanya menjadi komentar yang hadir untuk meributkan kinerja dari Jokowi-JK. Begitu juga dengan kinerja DPR, seperti Fadli Zon dan Fahri Hamzah. Keduanya hanya menjadi komentator bagi kinerja Jokowi-JK. Kegaduhan MPR ini, tidak segaduh DPR. Posisi Zulkifli Hasan yang mendukung Jokowi-JK menjadi peredam kegaduhan tersebut.
Sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Write komentar