Jumat, 11 Agustus 2017
Pak Jokowi Itu Sakti Dan Berani
Berita Dunia Jitu - Tahu anda, Indonesia memiliki 6 Istana Presiden yang tersebar di pulau Jawa dan Bali. Antara lain Istana Merdeka di Jakarta, Istana Bogor, Istana Tapak Siring di Bali, Istana Cipanas di Jawa Barat dan Istana Gedung Agung di Yogyakarta. Istana Kepresidenan itu digunakan sebagai tempat resmi kediaman presiden juga sebagai tempat presiden menggerakan roda pemerintahan, atau sebagai tempat peristirahatan tamu-tamu negara.
Namun ternyata ada juga yang menyimpan cerita-cerita unik maupun kisah-kisah mistis dari Istana-Istana Kepresidenan Indonesia. Dari 7 Presiden Indonesia, hanya Presiden Soekarno, Presiden Gusdur dan Presiden Jokowi yang tinggal di Istana merdeka. Jokowi malah menempati 2 Istana Kepresidenan sekaligus, yaitu Istana Bogor sebagai tempat tinggal dan Istana Merdeka Jakarta sebagai kantor.
Demi penghematan anggaran negara, Gus Dur memutuskan untuk tinggal di Istana Merdeka. Namun demikian, bukan berarti, anggota keluarga presiden yang lain merasa betah tinggal di dalam sebuah istana. Karena mereka mengaku sering kali diganggu oleh mahluk halus yang menghuni Istana yang dibangun dijaman penjajahan Belanda pada tahun 1873. Yeni Abdurahman Wahid pernah mengaku di akun twitternya bahwa istana yang dia tinggali sangat tidak nyaman dan seram suasananya. Bahkan Inaya Wahid, sang adik, mengaku dirinya sering diganggu mahluk halus. Mahluk halusnya jatuh cinta mungkin sama Inaya…
Kejadian menyeramkan tidak hanya dialami oleh keluarga Gus Dur. Sejumlah pegawai Istana juga kerap kali mengalaminya. Bahkan saking takutnya, membersih lantai 4 dan 5 di Istana Negara saja tidak ada yang berani karena takut oleh penunggu disana yang tidak kasat mata. Menurut Ajudah Gus Dur saat itu, yaitu Munif Mudar Muhammad, Gus Dur tidak melakukan cara-cara mistis untuk mengusir keangkeran Istana, melainkan melakukan dengan cara-cara yang logis. Gus Dur membuka Istana bagi masyarakat. Makanya di era Gus Dur, Istana Negara ramai dan tidak angker lagi.
Istana, Jokowi dan Soekarno
Setelah Ir Soekarno yang tinggal di Istana Merdeka, lalu kemudian Presiden ke 5, Abdurahman Wahid, kini istana merdeka ditinggali oleh Presiden ke 7 Indonesia. Ya, Jokowi memutuskan untuk tinggal di dalam Istana Merdeka. Yang menarik, Jokowi tidak hanya tinggal di istana. Yang menarik ternyata Jokowi dan Ibu Negara, Iriana Widodo bukan hanya tinggal, tetapi juga tidur dibekas ranjang Presiden Soekarno.
Diketahui, selama ini tidak ada presiden yang berani tidur di kamar bekas Presiden Soekarno tersebut, bahkan putri dari Bung Karno, Megawati, sekalipun. Menurut Ahok, Presiden Jokowi termasuk salah satu presiden yang berani menempati kamar Bung Karno. Meski banyak informasi yang penuh dengan cerita mistis tentang kamar tersebut, Jokowi dan Ibu Iriana mengaku tidak merasa terganggu oleh cerita-cerita itu. Dia merasa nyaman-nyaman saja karena Jokowi pernah tinggal di gedung tua semasa menjadi Walikota Surakarta. Sepertinya Jokowi tidak hanya piawai berpolitik dengan manusia, tapi dia juga bisa berdamai dengan “penjaga” istana.
Apakah karena Jokowi memiliki banyak persamaan dengan Presiden pertama Indonesia? Mungkin fakta ini hanya kebetulan saja. Soekarno wafat pada tanggal 21 Juni, sedangkan Jokowi lahir tanggal 21 Juni. Kesamaan lain adalah Jokowi dan Soekarno memiliki zodiak dan shio yang sama yaitu Gemini dan kerbau.
Saya bilang Jokowi itu sakti karena dia pernah diancam oleh seorang paranormal berasal dari Surabaya, Ki Sabdo Jagat Royo, yang mengancam akan mencabut khodam Nyi Roro Kidul yang menempel pada Jokowi jika terus maju ke Pilpres dan menjadi Presiden Indonesia. Tapi Jokowi cu’ek saja dan tetap maju di Pilpres 2014 dan bahkan menjadi presiden dengan kinerja yang sangat baik. Sampai ditahun ketiga kepemimpinannya, Jokowi sehat-sehat saja. Malah yang ada sebaliknya, semua orang yang pernah menghina dia berakhir dengan cerita nestapa.
Kemudian banyak orang yang memiliki indra ke 6 melihat bahwa Jokowi dikawal oleh pasukan yang tidak terlihat mata dengan seragam kerajaan dimasa lalu.
Selain dari hal-hal ghoib diatas, banyak orang pintar berpendapat bahwa Jokowi dijaga oleh kekuatan angka 7. Entah kebetulan atau sudah ada yang mengaturnya bahwa rumah dinas Jokowi di jalan Suropati bernomor 7. Jokowi adalah Gubernur Jakarta ke 16, 1 + 6 = 7. Tanggal pencapresan adalah tanggal 14, 14 : 2 = 7, kala itu umur Jokowi 52 tahun, 5+2 =7, Jokowi lahir tahun 61, 6+1=7. Dan kita tahu Jokowi adalah Presiden ke 7.
Sepak terjang Jokowi di dunia perpolitikan Indonesia tidak pernah dilakukan dengan gebrakan yang aneh-aneh. Jokowi selalu mengajukan alasan yang sangat sederhana jika dia menolak keputusan-keputusan DPR RI. Misalnya ketika Jokowi menolak revisi UU Pilkada. Alasan penolakan dia adalah bagaimana sebuah UU yang belum pernah dipakai dan belum diuji, akan direvisi? Gunakan saja dulu yang ada tanpa harus direvisi. Singkat, jelas, sederhana dan to the point. Jokowi juga menolak revisi UU KPK, alasannya hanya dua kata, “Tidak Perlu”. Karena menurutnya justru KPK itu harus diperkuat, didukung dan UU KPK yang ada sudah cukup kuat. Jokowi menolak usulan dana aspirasi DPR, lagi-lagi alasannya sangat sederhana, “DPR tidak boleh menjadi eksekutor anggaran. Ditengah kelesuan ekonomi, tidak perlu ada dana ini dan dana itu. Gunakan saja dana yang ada secara efisien, tepat guna, terukur dan sehemat mungkin. Apa ga puyeng tuh DPR?!
Kesaktian dan keberanian Jokowi karena kekuatan yang ada dibelakang Jokowi, yaitu:
1.Jokowi dilindungi Allah SWT
2.Panglima TNI dan jajarannya yang siap pasang badan
3.Kapolri dan Kabareskrim yang setia
4.Para pembantu yang cemerlang dan meyakini kepemimpinan Jokowi.
5.Relawan Jokowi yang militan.
6.Moralitas Jokowi yang kuat
7.Jokowi tidak takut dilengserkan
8.Dukungan kuat dari rakyat
Kejadian Aneh di Istana Negara Pada Masa SBY
Sebagai pusat kegiatan pemerintahan negara, saat ini istana menjadi tempat penyelenggaraan acara-acara yang bersifat kenegaraan, mulai dari pelantikan sampai jamuan kenegaraan. Dan ternyata ada satu kejadian menarik di Istana negara pada saat pelantikan resmi Albert Hasibuan sebagai Dewan Pertimbangan Presiden untuk bidang Hak Asasi Manusia pada awal tahun 2012 lalu oleh Presiden ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono. Seusai pelantikkan, tiba-tiba meja marmer yang biasa digunakan sebagai tempat penandatanganan pecah dan hancur berkeping-keping seperti habis dipukul benda keras. Peristiwa itu terjadi ketika Paspampres akan memindahkan meja marmer setebal 2 cm tersebut. Walau sempat terkejut, acara pelantikan tetap berjalan dan tidak terganggu sama sekali. Diketahui, alas marmer itu terlepas dari kerangka meja yang menahannya.
Namun ada juga yang mengaitkannya dengan hal-hal meta fisika. Konon pecahnya meja marmer itu adalah teguran dari si penunggu meja tersebut bagi sang Presiden kala itu.
Sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Write komentar