Sabtu, 26 Agustus 2017
Fadli Zon Pastikan Rizieq Kembali, Bersama Anies-Sandi Akan SARA-kan Pilkada Jabar??
Berita Dunia Jitu - Sebelumnya dalam pertemuannya dengan Rizieq Shihab di Arab Saudi, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, dengan bangganya menunjukkan foto kebersamaan mereka menyantap nasi kebuli. Fadli yang tidak peduli bagaimana status Rizieq yang buronan, seperti ingin menunjukkan kepada publik bahwa dia sangat akrab dengan Rizieq Shihab.
Kelakuan Fadli ini tentu saja membuat kehebohan di Indonesia. Fadli yang memang suka dan menikmati hal tersebut santai-santai saja dan malah terus menshare berita tentang pertemuannya dengan Rizieq Shihab. Terakhir, dia dengan bangganya menampilkan foto bersama Rizieq berikut ini, lengkap dengn caption yang menyindir kepolisian.
Fadli sendiri sudah menyatakan bahwa Rizieq akan segera kembali ke Indonesia setelah selesaikan rangkaian ibadah haji. Tidak tahu kapan rencananya tetapi Fadli dengan percaya diri menyatakan bahwa Rizieq akan pulang ke Indonesia. Apakah ini maksudnya Rizieq akan kembali sebelum rangkaian Pilkada Jabar dimulai??
Tudingan ini muncul karena Fadli Zon menyatakan bahwa dalam Pilkada Jabar nanti, mereka akan tetap menggunakan strategi saat memenangkan Pilkada Jakarta. Strategi yang digunakan adalah strategi Politik Identitas. Pernyataan Fadli ini seperti sedang mengkonfirmasi bahwa dalam Pilkada Jakarta memang kerjaan mereka melakukan strategi tersebut.
Bukannya merasa malu karena menggunakan politik identitas yang memecah belah warga Jakarta dan sampai mengancam mereka yang memilih Ahok, kini dengan yakinnya, Fadli Zon menyatakan bahwa hal tersebut tidak salah dilakukan. Lalu apa identitas yang akan mereka jadikan strategi??
Fadli mengaku bahwa dalam politik identitas di Plkada Jabar nanti, politik identitas yang dibangun adalah kepedulian kepada Jabar dan budaya Sunda. Benarkah akan seperti itu?? Jangan percaya deh. Namanya tukang ngibul, mak sampai kapanpun akan tetap menjadi tukang ngibul. Makanya makan sama Rizieq pun makannya nasi kibulin.
Kalau nanti politik identitsnya adalah masalah kepedulian Jabar dan Sunda tidaklah perlu repot sebut-sebut politik identitas. Sudah jelaslah kalau menyebut politik identitas akan melakukan strategi dengan isu SARA dan fitnah. Tidak mungkin berhasil strategi politik SARA tanpa SARA dan fitnah. Apalagi kalau menyebut akan all out dan strateginya seperti di Pilkada Jakarta.
Karena itu, tidaklah heran kalau Fadli Zon sampai menyusul Rizieq ke Arab sana. Karena untuk memperkuat strategi politik identitas seperti di Jakarta, kehadiran Rizieq sangat dibutuhkan. Tidak cukup kehadiran Rizieq, Fadli juga akan menjadikan Anies-Sandi sebagai jurkam. Paket yang sangat lengkap.
Jadi, politik identitas ditambah pakar SARA dan fitnah dalam diri Rizieq Shihab, dan juga pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur SARA akan kembali dipakai di Pilkada Jabar. Sebuah kekuatan yang akan membuat Pilkada Jabar kembali menjadi berdarah-darah dan terpecah belah. Sangat menyedihkan kalau Jabar pun akan jadi seperti Jakarta.
Kalau sudah begini, maka Pilkada Jabar sepertinya pantas mendapatkan SALAM GOBLOK dari warga Jakarta. Selamat mengikuti dan mengalami kejamnya politik identitas seperti di Pilkada Jakarta. Sebentar lagi akan digonlok-goblokkan dan diadudomba oleh para pakar fitnah dan SARA yang dipelihara Gerindra dan PKS.
Partai Gerindra dan PKS memang sudah memastikan diri akan mengusung pasangan Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu. Deddy Mizwar yang sempat menolak keberadaan Ahmad Syaikhu sebagai wagubnya sepertinya tidak akan bisa menolak lagi. Apalagi dia tidak lagi bisa bermanuver karena hanya Gerindra dan PKS yang mau mengusung dirinya.
Partai lain sudah memiliki calon masing-masing dan persaingan hanya akan bermuara kepada 3 calon. Deddy Mizwar, Dedi Mulyadi, dan Ridwan Kamil. Jika melihat proporsi seperti ini, maka Deddy Mizwar akan semakin besar peluang meraih kemenangan. Karena akan mendapatkan suara yang solid dari para penyuka isu SARA. Sedangkan yang nasionalis akan terpecah belah.
Seandainya ini jadi pertarungan dua pasangan saja, maka para pelaku SARA ini akan dengan mudah dikalahkan. Terbalik dengan di Jakarta, memang kondisi di Jabar lebih dominan mereka yang berafiliasi dengan kubu PKS dan Gerindra. Meski secara kursi koalisi PDIP dan Golkar punya kursi banyak, tetapi kalau isu SARA yang dimainkan maka PKS dan Gerindra akan berhasil.
Untuk diketahui saat ini saja kader militan PKS di masjid-masjid sudah mulai melakukan pergerakan. Bahkan untuk meminta surat domisili saja sudah sangat mudah dilakukan. Di daerah tempat saya tinggal ini saja sudah mulai ditawarkan proses kemudahan pindah KTP Bekasi.
PKS dan Gerindra bergabung maka jangan harap Pilkada bisa tenang. Meski Saracen sudah dicyduk, tetapi tetap masih banyak para penyebar SARA dan ujaran kebencian di media sosial. Karena itu, selamat diubek-ubek Jabar. Semoga kewarasan bisa menang kali ini.
Sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Write komentar